
Kabupaten Gorontalo, Kominfotik – Polda Gorontalo menggelar apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan tanggap darurat bencana hidometerologi di Provinsi Gorontalo. Apel tersebut turut dihadiri Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Sekda Provinsi Sofian Ibrahim, bersama jajaran Forkopimda dan beberapa pimpinan OPD di lapangan Mapolda Gorontalo, Rabu (5/11/2025).
Kapolda Gorontalo Irjen Pol Widodo dalam membacakan sambutan Kapolri menyampaikan berdasarkan data BMKG, 48,8℅ wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Curah hujan yang meningkat diprediksi dapat mengakibatkan bencana hidrometereologi seperti banjir, angin puting beliung, tanah longsor dan gelombang tinggi.
“BMKG kini telah mendeteksi mulai terjadi fenomena lanina yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026, meskipun dalam kategori lemah, hal ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan peningkatan intensitas curah hujan diatas normal” Kata Widodo
Menanggapi hal itu Pemda diminta agar dapat bertindak cepat dan tepat dalam melakukan respon mitigasi bencana.Oleh karenanya diperlukan kesiapan dari berbagai elemen seperti TNI/Polri, Pemerintah Pusat dan Daerah, BNPB, Basarnas, BMKG, Kementerian dan Stakeholder terkait.
“Melalui sinergitas dan kolaborasi yang terintegrasi, tentunya kita akan mampu melakukan upaya mitigasi terhadap dampak bencana” ujar Widodo.
Sebelum menutup sambutan, beberapa hal ditekankan oleh Kapolri terkait tanggap darurat bencana antara lain melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana, memberikan informasi dan himbauan kamtibmas terkait potensi bencana alam dan memastikan personel, sarpras dan peralatan evakuasi serta ketersediaan logistik agar dapat dikerahkan kapanpun dibutuhkan.
Disamping itu, pentingnya melakukan simulasi tanggap bencana secara rutin sebagai edukasi kesiapsiagaan, mengedapankan ketepatan dan kecepatan respon dalam tanggap darurat bencana mulai dari evakuasi, penyaluran bantuan, pemilihan trauma, percepatan rehabilitasi infrastruktur. Seluruh mekanisme tanggap darurat dipastikan harus sesuai standar operasional prosedur (SOP) baik sebelum, saat dan sesudah bencana.
Pewarta: Ryan