Gubernur Carikan Solusi Atasi Maraknya Virus Antraks

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dalam sebuah kesempatan meninjau peternakan masyarakat

GORONTALO – Menjelang hari raya Idul Adha 1438 H atau lebih dikenal dengan hari raya qurban, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mencarikan solusi atasi permasalahn penyebaran virus antraks yang menyerang hewan qurban.

” Dari beberapa tahun sebelumnya wilayah Kabupaten Gorontalo, hewan qurbannya yang dalam hal ini adalah Sapi selalu terinveksi virus antraks. Namun kami sebagai pemerintah selalu memberikan solusi untuk pencegahan virus antraks tersebut,” kata Rusli saat meninjau pembangunan Rs. Ainun Habibie, Rabu (30/8).

Rusli menambahkan, solusi yang diberikan kepada masyarakat untuk mencegah virus tersebut dimana ia telah membentuk tim baik dari provinsi bekerja sama dengan lembaga kementrian dari Jakarta untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan pencegahan dari virus antraks.

” Sesuai arahan saya, tim itu dibentuk untuk melindungi hewan qurban bukan hanya di kabupaten/kota tapi se Provinsi Gorontalo, memeriksa hewan  hewan qurban dan memberikan pelayanan pemeriksaan secara gratis kepada hewan dalam hal ini sapi sapi tersebut divaksin secara berkala, dan juga sosialisai pencegahan bahaya antraks kepada masyarakat,” tegasnya.

Gubernurpun berharap, virus antraks ini tidak menyebar lagi di wilayah kabupaten/kota yang lain agar masyarakat tetap aman dalam berqurban.

“Juga harapan saya bagi masyarakat yang mampu, agar bisa berqurban karena manfaatnya banyak. Kita bisa berbagi rezeki dengan masyarakat yang kurang mampu, ini juga sebagai ladang pahala kita selagi masih diberikan nikmat hidup oleh Allah,” tandasnya.

Antraks adalah penyakit menular pada hewan ternak yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis. Dari sebuah laman di internet menjelaskan ciri-ciri antraks yaitu sapi demam, lemah dan mudah jatuh / ambruk, banyak pendarahan dibeberapa bagian tubuh, biasanya berwarna hitam ( pada lubang hidung dan mulut, pori-pori dan pada lubang anus sapi), Kemudian Radang pada bagian limpa dan akhirnya sapi menjadi diare, Nafas tersengah-sengah, pembengkakan pada bagian bawah perut, bila sudah sangat akut, maka sapi akan mati mendadak.

Pewarta : ecin

Foto        : Salman

Editor      : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI