
Kota Gorontalo, Kominfotik – Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie menyambut baik hadirnya percepatan transformasi digital layanan kesehatan di Provinsi Gorontalo. Hal itu disampaikan saat membuka Workshop Percepatan Digitalisasi Layanan Kesehatan di Ballroom Gedung Azlea, Selasa (12/8/2025).
Kegiatan ini turut dihadiri Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan Setiaji, Account Director Fiber Star Sapto Handoyojati, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Anang S. Otoluwa.
Dalam sambutannya, Wagub Idah menekankan bahwa transformasi digital tidak hanya bertumpu pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), tetapi juga pada perangkat pikir dan perangkat kolaborasi.
“Kita harus memiliki visi yang sama, regulasi yang mendukung, SDM yang terlatih, dan komitmen lintas sektor,” ujarnya.
Idah juga membayangkan ke depan Gorontalo memiliki Command Center Layanan Kesehatan yang mampu menampilkan data kesehatan secara real-time. Mulai dari ketersediaan tempat tidur rumah sakit, distribusi tenaga kesehatan, stok obat, tren penyakit, hingga data vaksinasi.
Terlebih menurutya, saat ini masih terjadi kendala di lapangan seperti penginputan data yang dilakukan setelah pasien pulang sehingga sistem menampilkan ketersediaan tempat tidur yang tidak akurat. Kondisi ini kadang membuat pasien baru dianggap tidak dapat ditampung, meskipun sebenarnya masih tersedia ruang. Hal tersebut dapat menurunkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit.
“Dengan dukungan AI, kita bisa memprediksi lonjakan kasus penyakit, menyiapkan intervensi sebelum krisis, dan mengoptimalkan alokasi sumber daya. Digitalisasi layanan kesehatan adalah investasi masa depan yang akan menjadi warisan bagi generasi berikutnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Anang S. Otoluwa menguraikan beberapa fokus utama workshop ini. Yaitu, konektivitas, mengatasi daerah blank spot dengan dukungan Fiberstar. Integrasi Data, menyatukan sistem aplikasi agar data kesehatan dapat diakses cepat dan akurat.
Selanjutnya untuk pemanfaatan AI ini, pertama untuk stunting, mantau asupan gizi ibu hamil dan balita melalui analisis foto makanan. Kedua, TBC, menggunakan X-ray mobile dan analisis AI, bahkan melalui pola batuk untuk deteksi dini.
“Harapan kami, hasil diskusi ini langsung diimplementasikan agar layanan kesehatan lebih akurat, responsif, dan menyentuh kebutuhan masyarakat,” tutur Anang.
Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo juga meluncurkan aplikasi Sistem Informasi Makan Bergizi Gratis (SI-MAGIS) sebagai inovasi pendukung program makan bergizi gratis di daerah.
Pewarta : Echin