
Kota Gorontalo, Kominfotik – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mengajak kalangan mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo. Hal tersebut disampaikannya saat menerima kunjungan aliansi Mahasiswa Keperawatan Gorontalo bersama KPAI yang membahas persoalan AIDS, di Rujab Wagub, Kamis, (15/5/2025).
“Pemerintah Provinsi telah melakukan berbagai langkah konkret dalam penanganan HIV. Namun, untuk pencegahan, kami memerlukan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk adik-adik mahasiswa,” ujar Idah Syahidah.
Wagub menyebutkan bahwa organisasi kemahasiswaan seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), himpunan mahasiswa, serta individu mahasiswa, dapat menjadi mitra strategis dalam menyosialisasikan bahaya HIV/AIDS dan pentingnya pencegahan sejak dini.
“HIV tidak datang begitu saja. Pencegahan dimulai dari diri sendiri. Kami mengapresiasi adanya inisiatif dan kepedulian dari mahasiswa yang bersedia terlibat langsung dalam upaya penanganan HIV di daerah,” tambahnya.
Idah yang juga adalah Ketua Pelaksana KPA Gorontalo itu menekankan, pentingnya kerja sama lintas sektor, termasuk sinergi antar pemerintah kabupaten/kota. Khususnya yang memiliki alokasi anggaran di bidang kesehatan, agar upaya pencegahan bisa dilakukan secara menyeluruh.
“Kalian ini kan masih mahasiswa. Pesannya, jika merasa sudah siap secara mental dan ekonomi, lebih baik menikah daripada terjerumus dalam perilaku seks bebas yang membahayakan kesehatan dan masa depan,” pungkasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo hingga 5 Desember 2024, jumlah kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo terbagi menurut jenis kelamin adalah, dari kalangan laki-laki mencapai 1.015 kasus, terdiri dari 575 kasus HIV dan 440 kasus AIDS. Sementara itu, dari kalangan perempuan tercatat sebanyak 242 kasus, dengan rincian 131 kasus HIV dan 111 kasus AIDS.
Secara keseluruhan, jumlah total kasus HIV/AIDS di Provinsi Gorontalo sejak tahun 2001 hingga akhir tahun 2024 adalah sebanyak 1.257 kasus.
Sementara itu tiga profesi dengan jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi di Provinsi Gorontalo diketahui adalah Wiraswasta dengan 217 kasus, tata rias salon/MUA 132 kasus, serta pelajar/mahasiswa 127 kasus.
Pewarta : Echin