
Pohuwato, Kominfotik – Pengerukan Sungai Lemito di Kecamatan Lemito Kabupaten Pohuwato menjadi perhatian Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail. Gusnar dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie meninjau lokasi yang sering digenang banjir itu saat Kunjungan Kerja ke Pohuwato, Rabu (14/5/2025).
Data BPBD menunjukkan warga di Kecamatan Lemito selama Januari hingga Mei 2025 sudah lima kali digenang banjir. Banjir terparah terjadi pada 4 April 2025 yang disebabkan rusaknya tanggul sepanjang 42 meter yang berdampak pada 58 rumah yang dihuni 127 jiwa terendam air.
“Ada dua hal yang perlu dilakukan yang pertama adalah pengerukan endapan bahkan sudah menjadi delta yang menghambat aliran air di sepanjang muara Sungai Lemito. Kedua adalah perbaikan tanggul,” kata gubernur saat diwawancarai usai kunjungan.
Dikatakan Gusnar, pengerukan dan pembangunan tanggul merupakan target jangka pendek untuk mencegah banjir. Ke depan, masalah di hulu dengan kerusakan lingkungan perlu menjadi perhatian semua pihak.
“Kalau hanya pembangunan tanggul pasti tidak akan menyelesaikan masalah, kalau dari hulu kerusakan lingkungan sudah sangat besar. Masalah di hulu adalah masalah berkelanjutan, sampai dengan hari ini baru sebatas imbauan untuk tidak merusak lingkungan,” bebernya.
Untuk pengerukan dan pembangunan tanggul baru, pihaknya mengaku akan melakukan kolaborasi dengan pemerintah Pohuwato dan Balai Wilayah Sungai (BWS). Ia akan berupaya agar program tersebut bisa diakomodir oleh pemerintah pusat.
“Tahun ini baru kita mau usulkan. Kita harus memperkuat doa karena tahun ini efisiensinya sangat kita. Kita usulkan tahun ini mudah-mudahan tahun depan bisa dikerjakan,” pungkas mantan Gubernur Gorontalo periode 2009-2012 itu.
Pewarta : Isam