Pemprov Ajak Diskusi Jasa Pengurusan Transportasi, Atur Skenario Jalur Kontainer 

Suasana pelaksanaan rapat koordinasi pembahasan lintasan kontainer oleh Kendaraan dan Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) yang dipimpin Pj Gubernur Rudy Salahuddin dan Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim yang juga selaku ketua Forum LLAJ Provinsi Gorontalo, Kamis, (24/10/2024). Foto – Simon Diskominfotik 

Kota Gorontalo, Kominfotik- Permasalahan alur jalan yang akan dilewati truk bermuatan besar atau kontainer terus diselesaikan oleh Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo. Kali ini guna memaksimalkan skenario jalan yang akan dilewati, Dishub mengajak jajaran Jasa Pengurusan Transportasi (JPT) Provinsi Gorontalo untuk duduk rapat bersama.

Rapat yang berlangsung di Aula Rujab Gubernur, Kamis, (24/10/2024) itu, dipimpin Pj Gubernur Rudy Salahuddin dan Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim yang juga selaku ketua Forum LLAJ Provinsi Gorontalo.

Jamal Nganro selaku Kepala Dinas Perhubungan memaparkan, berdasarkan Peraturan Gubernur nomor 73 tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang Khusus, masih terdapat permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Diantaranya terkait perubahan jam operasional dan lintasan, jam operasional gudang yang hanya sampai pukul 17.00, jam operasional Pelabuhan Gorontalo, belum adanya rute untuk angkutan barang dan modal kontainer, belum adanya lapangan penumpukan peti kemas dan lain sebagainya.

“Untuk memaksimalkan semua itu, Pemprov telah membuat Pergub yang baru dengan mengacu pada Perda Nomor 7 tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan yang disusun oleh konsultan perencana dan berkolaborasi dengan akademisi UNG. Intinya rapat pada hari ini juga merupakan bagian untuk mendapatkan masukan,” ujar Jamal.

Sementara itu Pj Gubernur Rudy Salahuddin menilai pertumbuhan jumlah kendaraan di Provinsi Gorontalo setiap tahun kurang lebih 7 persen keatas. Hal ini tidak seimbang dengan pertumbuhan infrastruktur jalan yang relatif stagnan dan terbatasnya daya dukung jalan yang tersedia. Khususnya di Kota Gorontalo menurutnya, pertumbuhan ekonomi maju begitu pesat, tetapi belum ditopang dengan infrastruktur jalan yang siap dilintasi oleh kendaraan niaga seperti kontainer, truk tangki BBM, dan lain sebagainya.

“Ini yang mungkin harus menjadi pemahaman kita dulu, bahwa kita ini jauh dari ideal. Sehingga kebijakan yang akan kita buat ini dan nantinya, mungkin tidak akan menyenangkan semua pihak, karena harus ada yang berkorban, tetapi paling tidak kita mencarikan solusi. Walaupun ini sudah berkali-kali di bahas di forum LLAJ, saya tetap ingin mendengarkan masukan bersama,” tutur Rudy.

Mengacu dari hasil studi manajemen rekayasa lalu lintas tahun 2017 & 2023 dan memperhatikan masukan dari instansi terkait mengenai daya dukung jalan, maka diperoleh skenario jalur masuk dan keluar Kota Gorontalo ke arah Pelabuhan Gorontalo. Dalam skenario tersebut, terdapat jam – jam operasional kontainer sendiri berada di pukul 08.00 – 16.00 dan 20.00 – 05.00 dengan melewati beberapa jalan di Kota Gorontalo.

Adapun peserta pada rapat tersebut adalah Pj Wali Kota Gorontalo, perwakilan Polda Gorontalo, jajaran balai jalan dan balai transportasi, Kepala KSOP dan Kepala UPP se kabupaten/kota, PT Pelindo Gorontalo, PT Agit, Ketua Organda, perwakilan PT Pertamina, Kadin Gorontalo, perwakilan gudang produksi di Gorontalo, perwakilan akademisi, jajaran Migas Gorontalo serta jajaran pimpinan OPD terkait.

Pewarta  : Echin

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI