BONE BOLANGO, Kominfotik – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat inflasi Gorontalo periode Maret 2024. Inflasi year on year (yoy) Provinsi Gorontalo sebesar 4,13 persen, Kota Gorontalo 2,46 persen, dan Kabupaten Gorontalo 5,58 persen.
“Kita mengalami inflasi month to month sebesar 0,81 persen. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga utamanya oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 9,26 persen dan menjadi pemberi andil terbesar,” jelas Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, pada rilis data Statistik, Senin (1/4/2024).
Menanggapi tingkat inflasi yang masih cukup tinggi tersebut, Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, yang hadir pada rilis data statistik itu mengatakan Pemprov Gorontalo terus berupaya untuk mengendalikan tingkat inflasi. Pemerintah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah berusaha memenuhi pasokan dan distribusi, serta menjaga stabilisasi harga.
“Kemarin Pemprov Gorontalo memberikan subsidi harga beras di dua titik, Kota dan Kabupaten Gorontalo. Subsidinya mencapai Rp2.500/kilogram, harga beras yang tadinya Rp17.500 bisa dibeli warga dengan Rp15 ribu/kilogram,” jelas Sofian.
Tidak cukup dengan memberi subsidi harga beras, Pemprov Gorontalo juga melakukan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM). Bahkan khusus untuk pasar murah dan GPM ini akan dilaksanakan hingga pasca Idulfitri untuk membantu warga yang akan merayakan lebaran ketupat.
“Pemprov tidak bisa sendiri mengendalikan inflasi ini. Kami berharap kabupaten/kota juga bisa bersinergi melaksanakan pasar murah,” pungkas Sofian.
Pewarta : Haris