125 Anak Tengkes di Telaga Cs Terima Makanan Tambahan

Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya memberikan makanan tambahan kepada salah satu anak bertempat di Aula Balai Guru Penggerak, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Senin (13/11/2023). Program mencegah tengkes itu diberikan kepada 125 anak di Kecamatan Telaga, Telaga Jaya, Telaga Biru dan Limboto Barat. (Foto: Isam – Diskominfotik).

Sebanyak 125 anak tengkes di Kecamatan Telaga, Telaga Jaya, Telaga Biru dan Limboto Barat menerima bantuan tambahan makanan. Penyerahan yang dilakukan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya itu digelar di Aula Balai Guru Penggerak, Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Senin (13/11/2023).

Makanan tambahan diberikan dalam bentuk bubur, telur dan ikan siap saji. Ada juga bantuan paket makanan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA). Terdiri dari 30 butir telur, kacang hijau 1,5 kg, gula merah 0,75 kg dan susu tiga dus untuk setiap anak.

“Bapak Gubernur yang kami hormati, dalam rangka penurunan angka stunting Dinas Ketahanan Pangan memberikan paket bantuan B2S! untuk 125 anak di wilayah Kecamatan Telaga, Telaga Biru, Telaga Jaya dan Limboto Barat. Bantuan untuk 90 hari diserahkan sebanyak tiga tahap,” kata Kadis Ketahanan Pangan Ramdan Pade dalam laporannya.

Di tempat yang sama, Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya menyambut baik pelaksanaan pemberian makanan tambahan ini. Menurutnya, menekan angka tengkes di Gorontalo penting untuk memastikan generasi bangsa tahun 2045 tumbuh berkualitas.

Penjagub berharap peran orang tua untuk selalu memeriksakan anaknya di Puskesmas terdekat. Lebih daripada itu, orang tua juga diminta untuk peduli terhadap kualitas dan keberagaman makanan anak dan kebersihan lingkungan sekitar.

“Ada hal yang paling sulit (menekan stunting) kalau orang tuanya tidak peduli. Pemerintah peduli tapi orang tua tidak peduli maka program ini tidak akan jalan. Oleh karena itu, bantuan yang ala kadarnya yang sudah dihitung telurnya sekian, susunya sekian harus habis. Jangan sampai hanya orang tuanya yang habiskan,” kata Ismail.

Lebih lanjut katanya, kunjungan anak ke Puskemas juga penting untuk memastikan pendataan dan penangan anak tengkes yang lebih optimal. Ia mengaku bersyukur sampai saat ini kunjungan anak ke Puskesmas di Gorontalo cukup tinggi di angka 94 persen.

“Tahun ini kita mendapatkan insentif dari pemerintah pusat terkait dengan stunting. Ada Rp5,8 miliar kita alokasikan untuk stunting ke seluruh kabupaten/kota. Data yang kita dapatkan dari kunjungan ke Posyandu 94 persen kita dapatkan anak stunting sebanyak 5.132 anak. Ini yang kita jadikan atensi untuk pemberian bantuan agar keluar dari stunting,” bebernya.

Pemberian tambahan makanan kepada anak kurang gizi akan terus dilaksanakan secara massif di semua kabupaten/kota. Program ini sebelumnya sudah dicanangkan di Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo beberapa waktu lalu. Setiap OPD juga sudah dibagi habis yang menjadi “orang tua” asuh bagi bayi tengkes di Gorontalo.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI