PKK Gorontalo Adakan Latihan Pembuatan PMT Balita Tengkes   

Ketua TP-PKK Provinsi Gorontalo Fima Agustina saat memberikan pelatihan pembuatan makanan tambahan balita kepada para kader Posyandu, Selasa (26/9/2023). (Foto – Sheila)

Kota Gorontalo, Kominfotik – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Provinsi Gorontalo menggelar pelatihan pembuatan makanan tambahan balita kepada para kader Posyandu, Selasa (26/9/2023). Pemberian Makanan Tambahan (PMT) menjadi penting agar balita penderita tengkes tercukupi kebutuhan zat gizinya.

Acara yang dibuka oleh Ketua TP PKK Fima Agustina itu diharapkan mampu memberikan kudapan yang aman, sehat dan bermutu kepada balita. Pada gilirannya anak anak bisa tumbuh sehat serta tercapai status dan kondisi gizinya.

Adapun pada pelaksanaan kegiatan, para kader baru diberikan materi-materi tentang pelatihan. Di antaranya kebijakan kesehatan dan gizi balita, antropomentri yang terstandar, pengisian KMS bayi/balita, serta 25 keterampilan kader di Posyandu. Sementara itu, terkait praktek memasak PMT akan dilanjutkan pada lain kesempatan. Salah satu contoh dalam PMT adalah makanan pendamping ASI (MP ASI).

“Pemberian makanan ini, pelatihannya bukan cuman sekali, tapi selalu ada dengan resep beragam yang akan kita coba nanti. Kalau kita sudah tau semur seperti apa, tahun ini kita coba lebih kreatif, kita gali inovasinya,”ujad Fima

Selain mendorong agar kader Posyandu memberikan PMT bagi balita terindikasi gizi kurang, istri Penjabat Gubernur Gorontalo itu juga mendorong agar PKK menggelar pelatihan pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS). Kartu itu menjadi catatan grafik tumbuh kembang anak selama periode tertentu.

“Selain PMT, nanti harus diadakan juga pelatihan pengisian KMS, ya. Ini menjadi tanggung jawab dan tugas dari teman-teman (PKK) semua untuk memberikan pelatihan dalam mengisi KMS. Ini sangat penting dalam memonitoring perkembangan anak,” ujar Fima.

Menurutnya, KMS dapat digunakan sebagai tolak ukur perkembangan anak. Jika ditemukannya ada anak yang tengkes, maka itulah yang akan mereka intervensi. Olehnya, pelatihan KMS dinilai sangat penting oleh istri penjagub itu.

“Jadi, pelatihan KMS ini penting sekali untuk kita perhatikan. Pelatihan ini juga bertujuan agar standarisasi mengisi KMS itu menjadi seragam, dan yang membacanya juga bisa paham,” lanjutnya.

Pelatihan-pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan para kader posyandu dalam hal memantau tumbuh ketambang balita serta meningkatan pengetahuan kader dalam mengisi buku KIA.

Pewarta : Sheila

Editor : Isam

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI