Dinkes Jadi “Ortu Asuh” Anak Tengkes, OPD Lain Diminta Berkontribusi

Suasana Roadshow dan Rapat Konsolidasi Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya dengan Dinas Kesehatan, Selasa, (5/9/2023). (Foto – Fikri)

Kota Gorontalo, Kominfotik  – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, melaunching program BIAAS atau program Bapak Ibu Asuh Anak Stunting (tengkes). Program tersebut mengukuhkan 228 orang ASN terdiri dari PNS, PPPK, dan honorer yang akan menjadi orang tua asuh anak tengkes. Mendegar hal tersebut, Penjabat Gubernur Ismail Pakaya meminta jajaran OPD di lingkup Pemprov Gorontalo untuk turut berpartisipasi.

“Bagus untuk program orang tua asuh anak tengkes ini pak Kadis. Saya juga sudah berpartisipasi mengambil bagian untuk 15 orang anak tengkes. Istri saya yang juga Ketua TP-PKK juga sudah berpartisipasi. Ini saya minta diikuti seluruh OPD. Walau tidak semua ASN, tapi minimal harus ada di tiap-tiap OPD,” kata Penjagub Ismail saat roadshow dan rapat konsolidasi di kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Selasa, (5/9/2023).

Hasil evaluasi yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, pada pelaksanaan Bulan Bakti Posyandu menunjukkan gambaran yang cukup siginifikan. Di mana, hasil inputan e-PPGBM per tanggal 3 September 2023 tercatat telah berhasil melakukan penimbangan serta pengukuran bayi dan balita sebanyak 81.949 (91,9%) dari target sebanyak 89.176 sasaran.

Dari hasil pengukuran tersebut ditemukan 5.073 anak balita tengkes atau 6,2%, Underweight (berat badan kurang) 7,8% dan wasting (kurang gizi) sebesar 3,8%.

“Jadi tiap-tiap OPD silahkan mengajukan berapa jumlah anak tengkes yang ingin diasuh, ini diluar program kegiatan. Tapi di tiap-tiap OPD bagi ASNnya yang mau saja. Saya tidak memaksa harus semuanya. Karena bisa dilihat sendiri, disuruh bayar zakat saja kadang ada yang protes, apalagi ini jadi orang tua asuh. Siapa saja asal ikhlas, bantu anak anak tadi sampai mereka keluar dari tengkes,” pinta Ismail.

Adapun intervensi atau bentuk kegiatan yang akan dilakukan oleh orang tua asuh ini, dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Anang Otoluwa, yang paling penting adalah memberikan perhatian kepada anak tengkes, dengan mengunjungi dan memperhatikan pencatatan atau perkembangan serta pertumbuhan yang ada di Kartu Menuju Sehat (KMS). Selanjutnya, dapat mengecek bantuan – bantuan apa saja yang sudah diterima oleh anak tersebut.

“Tapi yang diharapkan juga pak gubernur, kalau misalnya bantuan bantuan yang diberikan belum sampai ke anak, harus ada inisiatif dari ayah ibu asuh ini untuk memberikan bantuan. Itu kenapa disebut orang tua asuh,” pungkas Anang.

Pewarta: Echin

Editor: Isam

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI