Forum DAS Koordinasikan Program bersama UMGO Melalui KKD

Pertemuan Forum Daerah Aliran Sungai Provinsi Gorontalo bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gorontalo bertempat di kantor Balai Pengelolaan Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Bone Bolango Provinsi Gorontalo, Rabu (30/8/2023).

Kabupaten Gorontalo, Kominfotik – Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Gorontalo telah mengkoordinasikan program pengelolaan daerah aliran sungai bersama Universitas Muhammadiyah Gorontalo melalui kegiatan Kuliah Kerja Dakwah (KKD). Dalam program ini, sebanyak 21 mahasiswa di tempatkan di Desa Polohungo, Kecamata Tolangohula, Kabupaten Gorontalo.

“Kegiatan ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari mou antara Fordas dengan UMGO lewat LPPM. Polohungo sendiri dipilih karena wilayahnya termasuk wilayah hulu. Jadi kegiatan awalnya disini, kita keroyokan antara UMGO, Fordas dan BPDASHL,” ungkap Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M UMGO) Indri Afriani Yasin, Rabu (30/8/2023).

KKD sendiri merupakan kegiatan untuk mengimpelementasikan pembelajaran yang telah didapatkan di bangku kuliah dengan muatan dakwah dan disinergikan dengan program Fordas. Terkait kegiatan yang akan dilakukan nantinya berupa instalasi pemamenan air hujan, mengenali potensi desa, dan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat.

Indri menilai, program Forum DAS sendiri memiliki relasi dengan KKD ini. Menurutnya, penanaman ini sama halnya dengan beramal untuk memastikan masyarakat paham akan lingkungan. Rajin menanam pohon yang berkualitas juga sama halnya dengan menyediakan oksigen yang bisa dimanfaatkan seluruh masyarakat.

“Jadi ada program yang kelihatan hasilnya secara real dan ada program yang stay. Program ini nantinya berupa himbauan, pelatihan, penyuluhan selama empat bulan,” kata Indri.

Sementara itu, Kepala Balai Pengelolaan Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Bone Bolango Provinsi Gorontalo Heru Permana berharap mahasiswa ini akan menjadi agen perubahan dan pemulihan ekosistem. Dengan keterbatasan yang ada, peran untuk memfasilitasi dan memberikan penguatan kepada masyarakat dapat dilakukan dengan maksimal.

“Mereka akan menjadi fasilitator dan diharapkan bisa menjadi jembatan kami juga termasuk dalam penguatan kelompok tani. Saya harap mereka bisa menjelaskan, berdakwah, dan bisa masuk dalam kelompok masyarakat terutama dalam pengembangan kelembagaannya khususnya pengelolaan DAS,” ungkap Heru.

Pewarta : Mila

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI