Penjagub Ismail Tegur Workshop Berbayar untuk Guru

Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya saat memberikan sambutan pada workshop oleh TP PKK Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Dikbud dan Komunitas Belajar Inovasi Bimbingan Konseling Provinsi Gorontalo, di Aula BPMP Provinsi Gorontalo, Selasa (22/8/2023). (Foto : Mila)

Kab. Bone Bolango, Kominfotik – Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya menegur workshop berbayar untuk guru-guru saat memberikan sambutan di Aula BPMP Provinsi Gorontalo, Selasa (22/8/2023). Ia menilai hal ini sudah merupakan tanggung jawab pemerintah untuk meningkatkan kompetensi tenaga pengajar.

“Kalau saya tau kegiatan ini berbayar, saya tidak hadir hari ini. Karena ini sudah merupakan tanggung jawab saya sebagai gubernur, tolong Kadis Dikbud ini menjadi perhatian kita semua,” ungkap Ismail.

Penjagub Ismail mengatakan jika pelatihan ini dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi para guru dalam menjalankan tugas dan kewajiban di sekolah, maka harusnya ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Untuk itu, ia meminta maaf kepada para peserta akan hal ini.

Menanggapi hal tersebut, Staf Ahli Bidang Sosial dan Politik Kemenaker RI ini meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo mengadakan workshop gratis khusus para guru. Ia tidak ingin lagi menambah beban tenaga pengajar.

“Saya bukan guru, tapi keluarga saya banyak yang guru. Saya tidak mau bapak ibu malah stres, yang harusnya memberikan konseling dan solusi kepada anak-anak, tetapi malah terbebani,” ungkap Ismail.

Workshop yang diinisiasi oleh TP PKK Provinsi Gorontalo bekerja sama dengan Dikbud dan Komunitas Belajar Inovasi Bimbingan Konseling Provinsi Gorontalo ini akan dilaksanakan selama tiga hari hingga 24 Agustus 2023. Peserta sebanyak 218 orang yang terdiri dari tiga perwakilan guru BK dan kepala sekolah SMA/SMK/MA/SLB se-Provinsi Gorontalo.

Materi yang diberikan terdiri dari mengenali emosi dan mengatasi stres untuk membangun kebahagiaan dan kesejahteraan siswa, asesmen kesehatan jiwa, dan refleksi kurikulum merdeka. Ada pula refleksi kurikulum merdeka, konseling individual, dinamika kelompok generasi gadget dan implikasinya serta merancang program layanan bimbingan konseling kurikulum merdeka.

Pewarta : Mila

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI