KOTA GORONTALO, Kominfotik – Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) akan terus berusaha meningkatkan spirit kepeloporan untuk kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia melalui berbagai agenda aksi, salah satunya dengan program unggulan di sektor pendidikan. Hal itu diutarakan Ketua Umum ICMI Prof. DR. Arif Satria pada silaturahmi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo di aula rumah jabatan Wakil Gubernur Gorontalo, Sabtu (12/3/2022).
Arif Satria yang juga sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan, secara umum lulusan SMA dibagi dalam empat kuadran. Kuadran satu yaitu orang yang akademiknya bagus dan ekonominya rendah. Kuadran dua, ekonomi dan akademiknya bagus. Kuadran tiga, ekonomi dan akademiknya jelek, dan kuadran keempat akademiknya jelek tetapi ekonominya bagus.
“Selama ini para rektor hanya fokus pada lulusan SMA yang memiliki keunggulan akademik dan ekonomi. Tetapi yang ekonominya jelek, akademiknya jelek, siapa yang ngurusin? Sekarang ICMI masuk di situ. ICMI akan menyiapkan sebuah kerangka program atau model pendidikan alternatif untuk orang-orang yang tidak beruntung secara ekonomi dan secara akademik dianggap tidak memiliki prestasi,” ungkap Arif.
Selain itu kata Arif, ICMI juga akan fokus pada peningkatan literasi para dai dan ulama, serta pengembangan desa. Diutarakannya, pembangunan sumber daya manusia di pedesaan akan dilakukan dengan mendorong dan mengerakan inovasi desa, serta menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan dan industrialisasi.
“ICMI akan masuk untuk mentransformasi desa. Saya yakin ICMI dengan nama besar pak Habibie yang luar biasa, insya Allah kita bisa mewujudkan mimpi-mimpi beliau untuk semakin merata, tidak hanya gerakan Iptek di perkotaan yang hebat, tetapi juga gerakan inovasi di desa yang hebat,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu Wagub Gorontalo H. Idris Rahim memohon dukungan dari Rektor IPB untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan sektor pertanian. Menurutnya, untuk meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian di Gorontalo membutuhkan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi dari kalangan akademisi, khususnya dari IPB yang merupakan perguruan tinggi yang konsen di bidang pertanian.
“Kami siap belajar dan menjalin kerja sama dengan IPB karena banyak sekali inovasi yang dikembangkan untuk kemajuan sektor pertanian,” tandas Idris.
Pewarta : Haris