Progres Pekerjaan Bendungan Bulango Ulu Sudah 22 Persen

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat melihat proses peledakan terowongan pengelak Bendungan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango, Senin (21/2/2022). Terowongan sepanjang 470 meter itu baru diselesaikan penggaliannya sepanjang 50 meter dengan cara diledakkan. Terowongan berfungsi mengalihkan air selama proses pembangunan bendungan. (Foto: Salman).

BONE BOLANGO, Kominfo – Progres pembangunan Bendungan Bulango Ulu di Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango sudah di angka 22 persen. Hal tersebut terungkap saat Kunjungan Kerja Gubernur Gorontalo Rusli Habibie ke lokasi, Senin (21/2/2022).

Bendungan dengan banderol Rp2,2 triliun itu dikerjakan dengan dua paket. Paket II yakni pembangunan spillway bandungan, saluran pengelak dan relokasi jalan sudah di angka 22 persen, sementara paket I untuk tubuh bendungan, akses jalan dan jembatan di angka empat persen.

“Alhamdulillah kedatangan saya kedua kali, progresnya cukup lumayan. Juga saya salut dan berterima kasih kepada masyarakat sekitar sini yang mendukung,” kata Rusli saat diwawancarai.

Ia menilai kelanjutan pembangunan Bendungan Bulango Ulu butuh dukungan warga sekitar. Dukungan itu menurutnya sudah semakin baik, tidak seperti pada awal awal pembangunan tahun 2019 lalu.

Ia juga berterima kasih kepada pemerintah kabupaten Bone Bolango unsur TNI dan Polri termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN) Gorontalo yang sudah membantu lancarnya pembebasan lahan. Jika semua bersinergi dan satu pemahaman maka pembangunan bendungan itu diyakini tidak akan berlangsung lama.

“Awal awal memang agak alot, tetapi kita dekati, kita berikan edukasi akhirnya warga mendukung. Bahkan laporan Kepala Balai tadi, ada jalan masuk tadi itu tanpa relokasi (diberikan suka rela warga),” imbuh Rusli.

Di tempat yang sama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Naswardi menjelaskan, progres pembebasan lahan di inti konstruksi bendungan sudah 90 persen. Meski begitu masih banyak areal lain yang sedang berproses.

“Secara keseluruhan (kebutuhan lahan) masih banyak ya, tapi untuk keperluan konstruksi sudah 90 persen dibebaskan. Untuk daerah quarry (lahan tambang terbuka) masih berproses,” jelasnya.

Pada kunjungan tersebut Gubernur Rusli sempat menyaksikan proses peledakan terowongan pengelak. Terowongan yang menjadi jalur air ketika pekerjaan tubuh bendungan baru selesai dikerjakan sepanjang 50 meter dari total 470 meter yang dibutuhkan.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI