Tujuh Fraksi DPRD Gorontalo Setujui Ranperda Perubahan APBD 2021

Gubernur Rusli saat mengikuti Rapat Paripurna DPRD ke-58 dalam rangka pembicaraan tingkat I terhadap Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2021 secara virtual, Senin (16/8/2021). Dalam Rapat paripurna istimewa ini tujuh fraksi PRD Provinsi Gorontalo menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2021. (Foto – Salman)

Kota Gorontalo, Kominfo – Tujuh Fraksi di DPRD Provinsi Gorontalo menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan APBD Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2021. Persetujuan tersebut disampaikan oleh masing-masing juru bicara Fraksi pada Rapat Paripurna DPRD ke-58 dalam rangka pembicaraan tingkat I terhadap Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2021 secara virtual, Senin (16/8/2021).

Dalam pandangan umumnya, seluruh Fraksi menyetujui Ranperda APBD Provinsi Gorontalo tahun anggaran 2021 namun tetap memberikan beberapa catatan dan masukan. Seperti halnya fraksi Partai Persatuan Pembangunan (P3) yang menyarankan Pemprov Gorontalo perlu pengadaan alat apherisis untuk donor plasma konvalesen. Sementara masukan dari fraksi Gerindra terkait rendahnya realisasi PAD semester I TA. 2021 dan kenaikan belanja daerah Pemprov Gorontalo.

“Kesimpulannya mendengarkan semua pandangan umum fraksi, secara keseluruhan menyetujui dan selanjutnya dibahas lebih lanjut sesuai tatacara yang berlaku di DPRD Provinsi Gorontalo,” ungkap Ketua DPRD Paris RA Jusuf.

Terhadap catatan beberapa Fraksi, Paris meminta Gubernur Gorontalo untuk memberikan tanggapan dan jawaban. Gubernur Rusli memilih langsung menanggapi catatan-catatan atau masukan dari semua fraksi.

Masukan fraksi P3 terkait pengadaan alat apherisis untuk donor plasma konvalesen, disampaikan gubernur bahwa alat tersebut sudah ada di rumah sakit Aloei Saboe. Untuk usulan diadakan di rumah sakit Ainun dapat menjadi pertimbangan dan akan dibahas dengan badan anggaran. Catatan fraksi Gerindra terkait rendahnya realisasi PAD semester I, Rusli menanggapi bahwa realisasi PAD sudah 45,59 persen yang artinya masih di atas rata-rata realisasi nasional.

“Seharusnya pembahasan perubahan APBD ini sudah dibahas oleh tim anggar dan juga TPAD yang termasuk di dalamnya adalah anggota fraksi. Tapi ternyata masih ada saja catatan-catatan. Tetapi saya sangat berterimakasih untuk semua catatan dan masukannya. Apalagi ini mungkin terakhir kalinya saya bersama pak Wagub duduk di sini membahas perubahan APBD. Mari kita selesaikan ini dengan sebaik-baiknya,” tandas Rusli.

Rapat paripurna istimewa ini juga diikuti oleh Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim dari ruangan pribadinya. Sementara Sekdaprov Gorontalo Darda Daraba bersama seluruh ketua dan anggota DPRD berada di ruang rapat DPRD.

Pewarta : Echin

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI