Penjelasan Pemprov Gorontalo Soal Karantina Mandiri Gubernur Rusli

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat menghadiri paripurna APBDP Tahun 2021 yang berlangsung secara daring di kediaman pribadinya, Senin (26/7/2021). (Foto: Dok. Humas).

KOTA GORONTALO, Kominfo – Pemerintah Provinsi Gorontalo meluruskan perspektif publik soal karantina mandiri yang dijalani Gubernur Gorontalo Rusli Habibie sejak Kamis pekan kemarin. Di beberapa akun media sosial, publik membandingkan isolasi mandiri Rusli dengan pernyataannya yang mewajibkan warga isolasi terpusat di fasilitas yang dibiayai pemerintah.

Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Masran Rauf, Kamis (29/7/2021) menjelaskan, isolasi mandiri Rusli Habibie tidak terlepas dari tugas dan tanggungjawabnya sebagai gubernur. Rusli tidak ingin “berlibur” 10 hari di hotel karena harus memikirkan nasib rakyat. Contohnya nasib tenaga kesehatan yang insentifnya belum terbayarkan di kabupaten/kota.

“Jika beliau ingin bersikap acuh dengan kondisi pandemi, mungkin beliau sudah isolasi terpusat di hotel. Berlibur begitu ya, tapi beliau tidak ingin seperti itu. Bahkan di masa isolasi hampir setiap hari memimpin rapat secara daring mencari solusi persoalan penanganan covid-19 di daerah. Ini yang tolong dipahami masyarakat,” kata Masran.

Pemilihan isolasi mandiri, lanjut kata mantan Karo Humas dan Protokol sudah melalui pemeriksaan dan rekomendasi tim dokter. Jabatan dan aktivitas Gubernur Rusli sebagai kepala daerah juga akan menyulitkan tim pengamanan dan protokoler jika harus dilakukan di hotel tempat karantina.

Pada Jumat pekan lalu, atau dua hari setelah dinyatakan positif covid-19, Gubernur Rusli masih memimpin rapat secara daring dengan pimpinan OPD, Forkopimda dan Kabupaten/Kota. Rapat untuk mengevaluasi efektivitas pelaksanaan PPKM Mikro.

Sabtu keesokan harinya ia memimpin rapat secara daring dengan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota, BPOM dan Satgas Covid-19. Rapat untuk mengecek insentif pembayaran nakes yang belum cair dan pengiriman sampel swab PCR ke BPOM yang masih lambat di tingkat fasilitas kesehatan.

Senin pekan ini menghadiri paripurna DPRD secara daring. Selasa, Rusli juga memimpin rapat daring dengan pimpinan OPD mengecek berbagai program yang ada. Salah satunya yang menjadi sorotan beliau tentang nasib 19 ribu UMKM Gorontalo yang dilaporkan gulung tikar selama pandemi covid-19.

“Bisa dibayangkan bagaimana seorang gubernur yang karena jabatannya harus karantina di hotel. Bagaimana mobilisasi satuan pengamanan, ajudan, protokoler dan sebagainya. Bisa bisa yang tidak positif ikut positif, yang lagi karantina juga bisa merasa tidak nyaman,” bebernya.

Publik diminta tidak membandingkan antara pernyataan gubernur tentang kewajiban isolasi terpusat warga dengan isolasi mandiri. Keduanya memiliki tujuan yang mulia untuk menjaga dan melindungi warga dari penularan covid-19 semakin masif.

Selain bisa beristirahat dengan baik, pasien juga diberi makanan dan obat secara teratur agar kondisinya bisa dipantau setiap hari. Semua fasilitas diberikan secara gratis dan diawasi oleh tim medis.

“Jadi sekali lagi tujuan Pak Gubernur baik. Ini bukan soal diri beliau sendiri, tapi soal nasib masyarakatnya yang harus tetap dipikirkan dan dilayani,” pungkasnya.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI