Kepala BNPB Puji Penanganan Covid-19 Gorontalo

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monarno (tengah) didampingi Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (kiri), Anggota Komisi VIII DPR RI Idah Syahidah saat Rakor dengan Pemerintah se Gorontalo, Rabu (7/10/2020). Kasatgas Nasional Covid-19 menilai penanganan covid-19 di Gorontalo sudah cukup baik, salah satunya melihat tingkat kesembuhan pasien yang terpapar. (Foto: Alfred-Humas).

KOTA GORONTALO, Humas – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Doni Monarno memuji penanganan covid-19 di Provinsi Gorontalo. Menurutnya penanganan covid-19 sudah cukup bagus dengan tingginya tingkat kesembuhan pasien positif.

“Menurut saya (penanganan covid-19 di Gorontalo) sudah cukup bagus ya, angka kesembuhan termasuk paling tinggi walaupun angka kematian cukup relatif masih bisa ditekan. Apabila pasien dalam kondisi ringan jangan sampe masuk stasus sedang atau berat nah ini harus bisa ditekan nanti,” ucap Doni saat diwawancarai usai menggelar Rapat Koordinasi dengan Pemerintah se Gorontalo di Aula Rumah Jabatan Gubernur, Rabu (7/10/2020).

Selain menyoroti angka pasien positif covid-19, Ketua Satgas Nasional Covid-19 itu juga menyoroti tingginya ketidakpercayaan warga terkait dengan penularan virus mematikan ini. Doni menilai, angka ketidakpercayaan warga di Gorontalo relatif rendah hanya 16,56 persen dibandingkan dengan Maluku di angka 29,18 persen dan Sulut 27,66 persen.

“Sehingga ini tantangan bagi kita semua, masih banyak masyarakat yang mengganggap covid ini tidak berbahaya, tidak mungkin kena (tidak terpapar). Gorontalo berada di posisi 15 dari bawah, artinya berada pada posisi lebih kecil jika dibandingkan dengan provinsi lain,” imbuhnya.

Jenderal bintang tiga itu berpesan agar pemerintah di Gorontalo lebih mengoptimalkan peran masyarakat di berbagai lapisan. Menurutnya perlu melibatkan tokoh agama, tokoh masyarkat, tokoh adat hingga tokoh kunci di tingkat RT/RW untuk mengedukasi pentingnya menerapkan protokol kesehatan.

“Kepada pemprov, saya berharap keterlibatan masyarakat dioptimalkan sampai ke tingkat RT/RW. ketika RT/RW dilibatkan, diikutsertakan, dijadikan bagian dalam program ini maka akan timbul kesadaran lebih tinggi. Mereka diharapkan berperan lebih aktif untuk memutus mata rantai di hulu yakni pencegahan. Pencegahan akan jauh lebih murah dibandingkan dalam penaganan kesehatan,” sambungnya.

Data Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Gorontalo menyebut hingga Selasa 6 Oktober 2020 total pasien yang terpapar corona berjumlah 2.839 orang. Terdiri dari 315 dirawat, 79 meninggal dan 2.245 orang dinyatakan sembuh.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI