Karnaval Relawan Anti Narkoba Tutup Rangkaian HANI di Gorontalo

Wakil Ketua TP. PKK Provinsi Gorontalo Nurinda Rahim (kanan), melepas peserta Karnaval Relawan Anti Narkoba yang digelar oleh BNNP Gorontalo dalam rangka peringatan HANI 2019 di Kampus UNG, Jumat (30/8/2019). (Foto : Alfred – Humas)

KOTA GORONTALO, Humas – Karnaval Relawan Anti Narkoba yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo menutup seluruh rangkaian peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2019. Karnaval yang diisi dengan parade opera, yel-yel, nyanyian dan tarian, yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa, aparatur pemerintah, dan masyarakat, mengambil start di Kampus Universitas Negeri Gorontalo dan finis di halaman Kantor BNNP Gorontalo, Jumat (30/8/2019).

“Karnaval ini menutup seluruh rangkaian peringatan HANI tahun 2019 di Provinsi Gorontalo,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayan Masyarakat (P2M) BNNP Provinsi Gorontalo, Abdul Muchars Daud, saat diwawancarai di Kantor BNNP Provinsi Gorontalo.

Muchars menjelaskan, dalam rangka memperingati HANI 2019 pihaknya menggelar sejumlah kegiatan sejak bulan Februari 2019, di antaranya talkshow dan kampanye bahaya narkoba kepada para siswa, mahasiswa, karyawan perusahaan, aparatur instansi pemerintah, dan masyarakat umum. Dirinya berharap kegiatan tersebut dapat menekan jumlah pengguna narkoba di Provinsi Gorontalo yang berdasarkan data BNN RI prevalansinya hingga saat ini mencapai 1,9 persen atau sebanyak 10.244 orang dari total jumlah penduduk Provinsi Gorontalo.

“Kita akan terus mengkampanyekan bahaya narkoba untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya narkoba. Harapannya jumlah pengguna narkoba di Gorontalo akan terus menurun,” ujarnya.

Terkait maraknya penggunaan lem di kalangan pelajar dan remaja sebagai bahan yang memabukkan,  Kabid P2M BNNP Gorontalo tersebut mengajak peran serta seluruh pihak untuk melakukan upaya preventif atau pencegahan dengan cara memberikan edukasi kepada pelajar secara rutin dan terus menerus.

“Guru, orang tua, dan seluruh masyarakat harus terlibat aktif memberikan edukasi kepada generasi muda kita tentang bahaya narkoba, miras, termasuk menghirup uap lem yang bisa memabukkan,” tutur Muchars.

Pada Karnaval Relawan Anti Narkoba sejumlah peserta menampilkan atraksi opera, drama, dan yel-yel anti narkoba. Salah satunya seperti yang ditampilkan oleh siswa dari Pesantren Al Huda Kota Gorontalo yang menampilkan opera seorang anggota Polisi yang menangkap seorang pengedar narkoba. Ada pula komitmen dari para siswa MAN 1 Gorontalo untuk siap menolak narkoba, siap menghancurkan narkoba, dan siap memberantas narkoba.

Pewarta : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI