Ketika Rusli Habibie Curhat Dihadapan Masyarakat Gorontalo

Gorontalo – Pagi itu disalah satu warung Kopi yang ada di Kabupaten Gorontalo, Rusli Habibie yang juga Gubernur Gorontalo yang akan mengkahiri jabatanya pada Januari 2017 mendatang, dihadapan ratusan masyarakat dan didengarkan oleh ribuan orang secara live melalui Radio, menceritakan soal keseharianya menjadi pemimpin dan harus melayani lebih dari 1 Juta penduduk Gorontalo.

Dihadapan warganya, Rusli Habibie tak tanggung-tanggung menceritakan soal dirinya yang sudah mulai jarang memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga, Istri dan anak-anaknya.

“Saya ini kerja terkadang sudah lupa waktu, Sampai saat ini Anak dan Istri saya sering protres, hanya untuk meminta waktu diakhir pekan, untuk istrahat dan bercengkrama dirumah,”Kata Rusli Habibie.

Jawaban saya ke Istri dan Anak saya bahwa, Gubernur adalah tugasnya harus melayani masyarakat, bukan untuk dilayani. Karena rakyat meminta untuk dilayani atas kebutuhan mereka dan permasalahan mereka khususnya menyangkut ekonomi.

Dalam kesempatan tersebut, Rusli menjelaskan bahwa, bukanya hanya masyarakat, keluarganya pun terkadang begitu berharapnya untuk bisa meluangkan waktu bersama keluarga.

Ia mengaku sejak nomor Handphonenya dipublish melalui media cetak dan elektronik, setiap saat 1 x 24 jam, semua keluhan, harapan, kritikan, masuk ke Handphonya, dan semua itu harus dilayaninya.

“bahkan ada yang SMS ke saya, yang tidak masuk akal, misalnya ada yang SMS hanya sekedar minta pulsa,”ujarnya.

Sehingganya kepada masyarakat yang tidak sempat ditanggapi SMSnya atau sudah menunggu untuk bertemu dirinya di Kantor Gubernur dan tidak sempat terlayani, pihaknya meminta maaf, sebab itu semata-mata bukan ada unsur kesengajaan, akan tetapi waktunya untuk memeriksa tumpukan laporan terkait pemerintahan yang harus diperiksanya secara selektif.

Ini dilakukan karena sebuah tanggungjawab besar yang harus melayani dan mempertanggungjawabkan hasil kerjaanya kepada 1 Juta lebih pendudukan di Gorontalo.

Diceritakanya, ketika dirinya menunggu berjam-jam diruang tunggu kementrian, hanya untuk bertemu menteri, guna melakukan lobi-lobi anggaran dan program. Terkadang sudah menunggu 4 – 5 Jam bahkan sampai tertidur dikursi, tiba-tiba menteri membatalkan petemuan tersebut, karena ada tugas yang lebih penting lagi.

“Dalam situasi seperti itu saya tidak bisa berbuat apa-apa, dan kadang sampai dengan balik ke Gorontalo, tak juga bertemu dengan Menteri,”ucapnya.

Ia berharapa kepada masyarakat, yang ingin menyampaikan sesuatu, atau saran serta masukan ke Gubernur, kalau cukup waktu, dirinya akan menemui dan berdialog langsung, namaun mana kala dirinya tidak punya waktu, sampaikan apa yang menjadi keluhannya lewat SMS.

“Bagi saya tidak menjadi soal, bapak /Ibu komunikasi dengan saya lewat SMS, jangan sampai ada yang beranggapan saya sombong dan sebagainya karena tidak ingin bertemu dan tidak melayani masyarakat, saya mohon maaf karena banyaknya kesibukan yang harus saya selesaikan,”tegas Rusli Habibie.

Dijelaskanya bahwa, jika dirinya 3-5 hari berada diluar daerah, begitu balik ke Gorontalo, puluhan berkas dan dokumen yang saya harus tanda tangani, dan itu harus diperiksanya satu-persatu. Jangan sampai pihaknya salah melakukan disposisi laporan sebab itu fatal akibatnya.

“sayapun menunggu berjam-jam kalau datang ke kementrian, dan itu tidak menjadi persoalan, sebab ini untuk kepentingan Jutaan orang masyarakat Gorontalo, bukan hanya mengurus sekelompok orang,”ungkap Rusli.

Ketika ada rakyat yang mencemoohkan dirinya, dan menyampaikan hal-hal yang terkadang bikin sakit hati melalui SMS, dirinya sebagai Gubernur sangat memaklumi itu, sebab posisinya sebagai Gubernur adalah untuk melayani masyarakat.

“Gubernur itu melayani masyarakat, mendengarkan semua keluhan dan kritikan dari masyarakat dan menyelesaikanya. Tapi tolong kepada bapak/ibu sampaikan kritik dan saran atau keluhan itu dengan bahasa yang santun dan sopan,”pintanya.

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI