Gorontalo – Setelah berhenti sebulan lebih selama Ramadhan, kegiatan dakwah Islamiyah berupa kuliah subuh yang secara rutin dilaksanakan setiap hari Ahad oleh warga Muhammadiyah, kembali digelar.
Pembukaan kuliah subuh dilaksanakan di halaman rumah jabatan Gubernur Gorontalo, Ahad (17/7), oleh Wakil Gubernur Gorontalo DR. Drs. H. Idris Rahim, MM., yang turut dihadiri oleh pimpinan SKPD Provinsi Gorontalo, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Gorontalo Prof. Abdul Kadim Masaong serta jajaran pengurus cabang Muhammadiyah kabupaten/kota.
“Pemerintah Provinsi Gorontalo sangat mengapresiasi dakwah Islamiyah kuliah subuh yang secara konsisten dan rutin dilaksanakan Muhammadiyah sebagai upaya untuk terus meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT,” kata Wagub Idris Rahim saat membuka kuliah subuh perdana tersebut.
Kuliah subuh yang sudah berlangsung kurang lebih 47 tahun itu, kata Idris, menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam membina umat Islam di Provinsi Gorontalo secara keseluruhan, meningkatkan ukhuwah Islamiyah, serta iman dan takwa.
Dikatakannya, fenomena masyarakat saat ini yang cenderung mengedepankan kepentingan duniawi dan semakin jauh dari tuntunan dan ajaran agama Islam, membutuhkan adanya kegiatan dakwah yang secara intens dan kontinyu dalam rangka menumbuhkan pemahaman dan kesadaran umat.
“Lihat saja fenomena pada Ramadhan yang baru berlalu.
Diawal-awal Ramadhan, masjid penuh sesak dengan jamaah, tetapi memasuki pertengahan dan akhir Ramadhan, masjid mulai kosong karena jamaahnya sibuk dengan urusan dunia.
Inilah tantangan kita kedepan, dan diharapkan kuliah subuh ini bisa menjadi salah satu solusi dalam menyelesaikan persoalan umat,” terang Idris.
Kedepan Idris berharap, Muhammadiyah yang selama ini tidak hanya fokus pada kegiatan dakwah semata, tetapi juga konsisten pada bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan, bisa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam memajukan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Pemerintah Provinsi Gorontalo memiliki 4 program unggulan yang sejalan dengan visi Muhammadiyah.
Karenanya pemerintah dan Muhammadiyah harus saling bersinergi untuk percepatan pencapaian visi tersebut,” pungkasnya.
