KOTA GORONTALO, Humas – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Provinsi Gorontalo ditandai dengan pelaksanaan Sidang Paripurna DPRD yang digelar di Gedung DPRD Gorontalo, Rabu (5/12/2018). Sidang yang berlangsung dengan nuansa adat itu dipimpin oleh Ketua DPRD Paris A. Yusuf dan dihadiri oleh para Wakil Pimpinan dan anggota DPRD.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie bersama ibu Idah Syahidah dan Wakil Gubernur Idris Rahim bersama ibu Nurinda Rahim juga hadir dan duduk di meja bagian depan sidang paripurna.
“Peringatan Hari Ulang Tahun ke-18 Provinsi Gorontalo dalam bentuk Rapat Paripurna DPRD merupakan ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT, atas semua anugerah yang diberikan dalam membangun daerah Provinsi Gorontalo,” kata Ketua DPRD Paris A. Jusuf dalam kata pengantarnya.
Paris menyebut peringatan HUT Provinsi Gorontalo bukan semata-mata mengenang dan berbagi cerita, bukan sekedar bergembira atau sekedar sebuah kegiatan seremonial. Lebih daripada itu, Sidang Paripurna DPRD harus menjadi ajang retrospeksi, introspeksi dan prospektif.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT dan ungkapan terima kasih kepada seluruh masyarakat atas pencapaian pembangunan selama ini.
“Kita patut berterima kasih dan memberikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh elemen masyarakat Gorontalo khususnya para tokoh pejuang pendiri Pembentukan Provinsi Gorontalo yaitu PRESNAS (Presidium Nasional), KP3G (Komite Pusat Pembentukan Provinsi Gorontalo) dan P2GTR (Pembentukan Provinsi Gorontalo Tomini Raya), yang telah berjuang dengan gigih sehingga Gorontalo dapat berdiri menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia,” ucap Gubernur Rusli mengawali sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Gorontalo dua periode itu menyampaikan perkembangan kinerja pembangunan dan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh pemerintah yang dipimpinnya bersama Wakil Gubernur Idris Rahim.
Dari segi jumlah penduduk di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan dari tahun 2001 sebesar 850.798 jiwa, saat ini di tahun 2018 meningkat menjadi 1.168.190 jiwa, dengan tingkat kemiskinan sebesar 16,81 persen pada Maret 2018.
Dalam kurun waktu tersebut terjadi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indikator tingkat kemajuan Pembangunan manusia yang menggambarkan (pendidikan, kesehatan dan pendapatan).
“Jika pada tahun 2002, IPM Provinsi Gorontalo 64,3, maka pada tahun 2017 meningkat menjadi 67,01 (walaupun masih dibawah IPM Nasional sebesar 70,81). Demikian halnya persentase penduduk miskin Gorontalo pada tahun 2002 sebesar 32,13 persen terus mengalami penurunan sebesar 16,81 persen pada Maret 2018,” imbuhnya.
Demikian halnya dengan pertumbuhan ekonomi Gorontalo dari 5,55 persen di tahun 2001 menjadi 6,74 persen di tahun 2017 lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Nasional (5,07 persen). Pertumbuhan tertinggi didominasi oleh Sektor Primer, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 38,01 persen dan Tersier, subsektor perdagangan besar dan eceran dan sektor konstruksi.
Peningkatan PDRB perkapita pertahun yang cukup signifikan. Pada tahun 2017 PDRB per kapita Provinsi Gorontalo mencapai 29,57 juta rupiah. Membaiknya perekonomian Gorontalo, salah satunya dipengaruhi oleh peningkatan kinerja beberapa sektor antara lain sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Hingga tahun 2017, kontribusi sektor pertanian terhadap pembentukan PDRB daerah mencapai 38,01%.
Beberapa pelaksanaan program pro rakyat tahun 2018 yakni bantuan pangan non tunai daerah (BPNTD) untuk 35.000 jiwa, pembangunan mahyani 610 unit, pengalokasian jamkesta bagi warga miskin sebanyak 212.076 jiwa, pembangunan jalan provinsi sepanjang 13,5 km serta pembangunan jalan srategis provinsi sepanjang 16,5 km.
Ada pula pengadaan sapi 1.000 ekor, pengadaan kambing 154 ekor, penerangan lampu jalan 1.400 buah, penyediaan sarana pemasaran perikanan 30 unit, pengadaan kapal 3 GT 90 unit, pengadaan benih jagung untuk 63.655 kg. Pengadaan benih padi 13.700 kg, pembinaan UMKM naik kelas 50 UMKM, insentif guru non PNS 2.096 guru, rehabilitasi hutan dan lahan 300 ha.
“Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Gorontalo tahun 2017-2022 telah ditetapkan Visi yaitu Mewujudkan Masyarakat Gorontalo yang Maju, Unggul dan Sejahtera. Visi itu dijabarkan dalam 8 (delapan) Program Unggulan yaitu Pendidikan Yang Berkualitas, Kesehatan Yang Prima, Infrastruktur Lebih Merata, Ekonomi Lebih Meningkat, Pemerintah Yang Lebih Melayani, Agama Dan Budaya, Pariwisata Yang Lebih Mendunia, Lingkungan Yang Lebih Lestari,” terang mantan Bupati Gorontalo Utara itu.
Sederet penghargaan yang diraih pemerintah tahun 2018 juga ikut disampaikan dalam paripurna tersebut. Di antaranya penghargaan WTP 5 (lima) kali berturut-turut dalam pengelolaan Keuangan dari Bapak Presiden RI, penghargaan kepada Gubernur Gorontalo yang telah menjamin Rakyatnya Sehat dan Sejahtera melalui integrasi Jamkesta ke JKN/KIS Oleh Kementeraian Kesehatan RI Tahun 2017 dan Penghargaan Karya Bakti Pramuka dari Presiden RI Tahun 2018.
Ada juga penghargaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dari Menpan RI Tahun 2018, penghargaan dan Universal Health Coverage (UHC) Award dari Presiden Jokowi Tahun 2018, Penghargaan PMI oleh Menteri Sosial RI Tahun 2018, Penghargaan National Procurement Award Tahun 2018 serta penghargaan untuk pengiriman berita terbanyak, foto terbanyak dan foto terbaik nasional dari Kemkominfo RI kepada Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Gorontalo.
Pewarta: Isam