KABUPATEN GORONTALO, Humas – Merespon sebagaian petani tentang sulitnya membeli pupuk bersubsidi direspon cepat oleh Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Selasa pagi, (4/12/2018) Rusli didampingi Kadis Pertanian Muljadi Mario meninjau gudang milik PT Pupuk Kaltim di Desa Pentadio, Kecamatan Telaga.
“Kemarin saya ke Sumalata termasuk Anggrek (Gorontalo Utara), yang menyampaikan bahwa pupuk bersubsidi sekarang belum ada. Makanya saya sampaikan ke pak Kadis untuk dtinjau langsung hari ini,” terang Rusli.
Hasil tinjau lapangan terungkap bahwa stok pupuk di gudang PT Pupuk Kaltim masih tersedia 3.100 ton. Belum termasuk bongkaran pupuk di pelabuhan Anggrek 3000 ton dan pelabuhan Kota Gorontalo 900 ton.
Rusli menyebut tidak terdistribusinya pupuk dengan baik ke masyarakat karena ada kendala di pihak penyalur atau pengecer. Salah satunya menyangkut masalah dana untuk penebusan pupuk dari distributor. Rusli bahkan sempat menemui salah satu penyalur di Desa Isimu Selatan, Kecamatan Tibawa usai meninjau gudang pupuk.
“Ada laporan ke saya teman teman penyalur agak sulit menebus. Saya bilang ke pak Mul (Kadis Pertanian) untuk evaluasi lagi kesulitannya apa. Kalau kesulitannya dana maka saya panggil BPD Sulutgo atau BRI untuk memberikan kredit lunak dan bunganya rendah,” imbuh Rusli.
Tahun 2018 Provinsi Gorontalo mendapatkan alokasi pupuk bersubdisi lebih kurang 37 ribu ton. Tersalurkan hingga akhir november sebanyak 32 ribu ton. Itu artinya tinggal 5 ribu ton lagi yang harus disalurkan untuk kebutuhan petani.
“Insya Allah pupuk urea dan ponska untuk mencover kebutuhan di Desember ini sangat aman. Sangat sangat aman. Stok dikami masih ada 6 ribuan sehingga ketersediaanya ada,” jelas Mardani selaku Manage Area PT Pupuk Kaltim.
Pewarta: Isam