KABUPATEN GORONTALO, Humas – Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim membuka pelaksanaan Simposium Penyelamatan Danau Limboto bertempat di Pentadio Resort, Kec. Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo, Senin (17/9/2018).
Simposium yang mengangkat tema “Arah Kebijakan Pembangunan Kawasan Strategis Nasional Danau Limboto” menghadirkan pemateri dari kementrian dan lembaga. Di antaranya Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Strategis, Kemen PUPR Kuswardono, Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementrian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto dan Kepala Kejaksaan Tinggi Firdaus Dewilmar.
Wagub Idris Rahim dalam sambutannya menyambut baik pelaksanaan simposium tersebut. Hal itu dikarenakan kondisi danau Limboto yang semakin kritis sejak tiga puluh tahun terakhir. Danau Limboto bahkan menjadi satu dari 15 danau kritis yang ada di Indonesia.
“Dulu luasan danau Limboto mencapai 7.500 hektar namun saat ini tinggal 2.250 hektar. Kedalaman yang semula 12 meter sekarang rata-rata hanya 2 meter. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan danau ini,” kata Idris.
Lebih lanjut kata Wagub, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menyelamatkan danau Limboto yakni melakukan revitalisasi danau Limboto dengan mengeruk, membersihkan dari enceng gondok dan membuat jaring pengaman (tanggul) untuk menjaga luasan danau. Pemprov juga sudah menetapkan Perda No. 1 tahun 2017 tentang Zonasi Danau.
“Pemerintah juga sudah dan sedang melakukan reboisasi hutan sebagai sumber air di hulu, menginventarisir kepemilikan tanah di areal danau, menyadarkan masyarakat akan fungsi danau serta mengusulkan agar danau Limboto menjadi program strategis nasional,” imbuhnya.
Mantan Sekdaprov itu berharap agar simposium yang diprakarsai oleh Universitas Gorontalo itu bisa melahirkan pemikiran-pemikiran dalam upaya penyelamatan danau. Pemikiran tersebut dapat dituangkan dalam rekomendasi program yang terpadu sehingga bisa diimplementasikan oleh pemerintah di semua tingkatan.
Pewarta: Isam