KOTA GORONTALO, Humas – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Anis Naki meminta agar Pendamping Lokal Desa (PLD) harus menjadi pelopor pembangunan desa. Menurutnya PLD ini adalah orang-orang yang ditugaskan mendampingi seluruh program yang ada di desa sehingga mereka berada di posisi yang strategis untuk mengawal perubahan desa.
“Kalian adalah agen perubahan yang kita biayai untuk membantu masyarakat yang ada di desa agar lebih sejahtera. Karena itulah dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat maupun provinsi yang jumlahnya cukup besar agar digunakan secara efektif dan efisien untuk mendongkrak pembangunan desa,” kata Anis saat membuka Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pendampingan Lokal Desa Tingkat Provinsi Gorontalo, di Ballroom Hotel Grand Q, Senin (27/8/2018).
Saat ini tercatat, dari 657 desa di Provinsi Gorontalo masih ada 26 desa sangat tertinggal, 305 tertinggal, 302 berkembang, 23 desa maju dan hanya 1 desa mandiri. Ini menjadi tugas kita dan tanggung jawab para tenaga pendamping professional yang dilatih hari ini.
“Untuk itu pendamping professional harus punya inovasi, harus proaktif dalam menciptakan terobosan-terobosan baru dalam pengembangan potensi ekonomi local desa yang belum optimal,” imbuhnya.
Menurut laporan Kepala Bidang Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas PMD, Dukcapil Provinsi Gorontalo, Debby Habibie mengungkapkan total dana desa untuk Provinsi Gorontalo sejak tahun 2015 hingga 2018 sebesar 1,634 Triliun, dimana progress penyaluran dana desa tahun 2018 hingga 25 Agustus 2018 dari rekening kas umum daerah ke rekening kas desa mencapai 59,03 persen atau Rp317 milyar dari total pagu dana desa sebesar Rp537 milyar.
Dari 657 desa, saat ini jumlah desa yang telah mencairkan dana hingga tahap II sebanyak 641 desa, sisanya 16 desa masih dalam tahap perampungan LPJ tahap I yakni Kabupaten Bone Bolango 15 desa dan Kabupaten Gorontalo Utara 1 desa.
Sementara itu, saat ini total pendamping professional di Provinsi Gorontalo sebanyak 350 orang yang terdiri dari tenaga ahli kabupaten 30 orang, pendamping desa 141 orang, pendamping lokal desa 179 orang. Namun masih ada kekosongan 25 orang yang terdiri dari pendamping desa pemberdayaan 1 orang, pendamping desa teknik infrastruktur 11 orang dan pendamping lokal desa 13 orang.
“Direncanakan bulan depan, Satker P3MD provinsi akan melakukan rekrutmen tenaga pendamping professional, guna mengisi beberapa lokasi yang kosong tersebut,” tandasnya.
Pelatihan ini akan berlangsung selama empat hari yang dimulai tanggal 27-30 Agustus 2018 dan ikuti oleh 178 peserta dari 5 kabupaten se Provinsi Gorontalo.
Pewarta : Nova
Editor : Asriani