Gubernur Gorontalo Minta Santri Jadi Benteng NKRI

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat memberikan arahan pada pelaksanaan Liga Santri Nusantara Sulawesi I yang dipusatkan di lapangan kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Minggu (26/8/2018). Rusli meminta agar para santri menjadi penjaga NKRI dengan cara tidak terpengaruh dengan paham radikal dan terorisme. (Foto: Salman-Humas).

KABUPATEN GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kalangan santri dan pesantren menjadi benteng penjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari rongrongan ideologi dan paham radikalisme. Santri harus mampu menyampaikan syiar agama Islam yang rahmatan lil alamin.

Hal tersebut disampaikan Rusli Habibie saat memberikan pengarahan kepada para santri yang mengikuti Liga Santri Nusantara (LSN) wilayah Sulawesi I yang digelar di lapangan sepakbola Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, Minggu (26/8/2018).

“Anak-anak pesantren tidak boleh ikut paham-paham radikal. Paham yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan ingin merusak NKRI. Tugas adik-adik belajar dan kaji Al-Quran dan Hadits secara baik dan benar untuk menjadi syiar bagi masyarakat lainnya,” pinta Rusli.

Lebih lanjut Gubernur Gorontalo dua periode itu menjelaskan, sejarah pesantren sejak zaman perjuangan sudah berperan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan, para kiyai dan santri di kalangan Nahdlatul Ulama menjadi garda terdepan dalam menjaga kemajemukan Indonesia.

“Oleh karena itu, santri saat ini harus mampu meneruskan perjuangan para pendahulu untuk merawat keberagamaan Indonesia yang aman, damai dan tentram,” imbuhnya.

Sebagai daerah yang berpenduduk mayoritas muslim, Provinsi Gorontalo memiliki cukup banyak pesantren. Data Kemenag Provinsi Gorontalo menyebutkan hingga tahun 2015 sedikitnya ada 25 pondok pesantren di Gorontalo yang tersebar di lima kabupaten dan satu kota.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI