KOTA GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menepati janjinya untuk menggelar rapat dengan Wali Kota dan pemerintah setempat terkait dengan penataan Pasar Sabtu di Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, Senin (6/8/2018).
Hasil rapat menyebutkan bahwa penataan pasar yang berlokasi di belakang eks terminal 42 itu telah mengalami perubahan peruntukkan. Pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sebelumnya lokasi itu masuk dalam kawasan bisnis. Seriring dengan berpindahnya Terminal 42 ke Kecamatan Dungingi maka kawasan itu beralih fungsi menjadi kawasan perkantoran dan permukiman.
“Jadi kita lihat kalau pak Wali Kota bilang boleh untuk kawasan perekonomian, maka kita siap bantu untuk pendanaanya. Tapi ya itu harus ditinjau lagi RTRW-nya,” jelas Rusli.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Menurutnya, penataan Pasar Sabtu akan sulit terwujud karena tidak sesuai dengan RTRW. Penyesuain bisa dilakukan namun harus melalui kajian dan urgensi pengalihan status.
“Sejak tahun lalu RTRW kita sudah direvisi. Sepanjang jalan Aryo Katili (lokasi eks terminal 42) dan sekitarnya adalah kawasan perkantoran baik pemerintah, swasta dan lainnya. Kalau toh ini dijadikan pasar harus melalui kajian dan urgensinya,” terang Marten.
Selain lokasinya yang tidak lagi sesuai, Marten menyebut Pasar Sabtu diapit oleh dua pasar yang lokasinya tidak berjauhan. Pasar Liluwo dan Pasar Bulotadaa harusnya bisa lebih dimaksimalkan untuk para pedagang.
“Pasar ikan itu sebenarnya sudah kita siapkan di pasar Liluwo. Ada pasar ikan dan pasar daging. Cuma kan para pedagang nggak mau pindah ke sana. Itu juga yang jadi persoalan, Cuma mungkin memang mereka sudah terbiasa berjualan di situ,” sambungnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sabtu kemarin Gubernur Gorontalo turun ke lokasi pasar untuk mendengarkan keluhan pedagang. Mereka mengeluhkan mulai sepinya pembeli pasca direlokasinya penjual ikan dari dalam pasar.
Meski penjual ikan hanya pindah ke seberang jalan di samping pasar, namun pedagang lain mengaku mulai sepi pembeli. Alasannya, pembeli ikan tidak lagi mampir ke lapak mereka untuk membeli rempah-rempah, sayuran dan barang harian lainnya.
Pewarta: Isam