KOTA GORONTALO, Humas – Rencana pengembangan Rumah Sakit dr. Hasri Ainun Habibie (RS Ainun) dengan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) terus disosialisasikan kepada masyarakat. Kali ini giliran Gubernur Rusli Habibie yang mensosialisasikan melalui dialog interaktif di Radio Suara Rakyat Hulondhalo (Suara RH), Selasa, (31/7/2018).
Gubernur memaparkan keunggulan dari RS Ainun yang akan menjadi rumah sakit rujukan tipe B. Rumah sakit yang ditaksir akan menelan anggaran Rp800 Milyar lebih itu memiliki spesialisasi penyakit jantung, kanker, ginjal dan mata.
“Memang rumah sakit ini masih tipe D dengan kapasitas 50 kamar inap. Kami sedang usahakan untuk dikembangkan menjadi 400 kamar inap,” jelas Rusli yang turut didampingi Kepala Bapppeda Budiyanto Sidiki, Kadis Kesehatan Tryanto Bialangi serta pihak UPTD RS Ainun.
Dialog tersebut mendapat respon dari masyarakat. Salah satu pendengar bertanya tentang pengelolaan rumah sakit natinya apa akan tetap melayani maeyarakat kurang mampu atau tiidak? Hal lain yang dipertanyakan menyangkut mekanisme pembayaran angsuran dari proyek yang dikerjakan pihak swasta.
“Semua masyarakat Gorontalo selama dia ingin berobat jika tak punya biaya maka gunakanlah BPJS atau Jamkesmas. Nah jika tak mempunyai kartu, maka datang dulu ke rumah sakit. Saya katakan dilayani dulu, kita di pemerintah memang menyediakan dana talangan untuk hal-hal mendesak seperti ini, “ jelasnya.
Bagi Gubernur Gorontalo dua periode itu, pengembangan RS Ainun mendesak untuk terus dilakukan. Selain RS Ainun menjadi rumah sakit termegah di Gorontalo, , RS Ainun juga akan menjadi cikal bakal RS pendidikan untuk fakultas kedokteran di Universitas Negeri Gorontalo.
Pewarta : Ecyn
Editor : Isham