Gubernur Gorontalo Minta Khotbah Idul Fitri Tidak Politis

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie (dua kanan) dan Wakil Gubernur Idris Rahim (kanan) saat memberi sambutan pada sidang adat Tonggeyamo untuk penentuan akhir Ramadan dan Idul Fitri yang berlangsung di rumah jabatan gubernur, Kamis (14/6/2018). Pemerintah memutuskan Idul Fitri 1 Syawal 1439H jatuh pada hari Jumat, 15/6/2018. (Foto: Salman-Humas).

KOTA GORONTALO, Humas – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta agar pelaksanaan Shalat Idul Fitri pada besok Jumat 15/6/2018 dapat berjalan khidmat. Salah satunya dengan menghindari isi khotbah yang bermuatan politis dan ujaran kebencian.

“Himbauan ini penting saya sampaikan karena tahun ini dan tahun depan adalah tahun politik. Jangan ada kalimat saling menyinggung, ujaran kebencian yang justru hanya memecah belah umat. Terlebih kita mau merayakan Idul Fitri,” kata Rusli saat memimpin sidang adat Tonggeyamo untuk menentukan akhir Ramadan bertempat di rumah jabatan gubernur, Kamis (14/6/2018).

Untuk memastikan khotbah id berjalan lancar, Gubernur meminta Kanwil Kementrian Agama untuk menurunkan tim ke sejumlah masjid besar dan masjid kecamatan yang ada di Gorontalo. Kanwil Agama juga sudah menugaskan para kepala Kantor Departemen Agama untuk memimpin khotbah di sejumlah masjid.

“Mari kita jadikan Idul Fitri besok sebagai momentum menebar kebaikan, menebar kesejukan dan ukhuwah di antara sesama umat manusia,” imbuh Gubernur dua periode itu.

Terkait dengan evaluasi pelaksanaan bulan Ramadan di Gorontalo, Rusli berterima kasih kepada semua pihak yang menjadikan kondisi daerah aman dan tertib. Begitu pula dengan ketersediaan kebutuhan pangan pokok, LPG, bahan bakar dan listrik yang stabil selama bulan puasa.

Turut hadir dalam sidang adat Tonggeyamo tersebut Wakil Gubernur Idris Rahim, Pejabat Sekda Anis Naki, Kakanwil Kemenag Gorontalo Kundrat Dukalang, pemangku adat, tokoh agama pimpinan OPD serta unsur Forkopimda Provinsi.

Pewarta: Isam

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI