Pj. Sekda Minta Tradisi Malam Qunut Terus Dilestarikan

Pj. Sekdaprov Anis Naki memberikan sambutan pada penutupan gema Qunut Ramadhan 1439 H, di Lapangan Porbat, Kecamatan Batudaa,Kamis (31/5/2018).

KABUPATEN GORONTALO, Humas – Memasuki pertengahan bulan Ramadan, warga masyarakat di Desa Payunga Kecamatan Batudaa Kabupaten Gorontalo, memiliki tradisi unik yang biasa disebut dengan dengan tradisi malam Qunut.

Pelaksanaan malam Qunut ini ditandai dengan adanya pasar malam dimana banyak pedagang yang menjual pisang dan kacang.

Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Anis Naki yang hadir di tengah-tengah masyarakat Batudaa menyatakan, tradisi seperti ini harus terus dilestarikan.

Anis yang mewakili Gubernur Gorontalo pada penutupan gema Qunut Ramadhan 1439 H, di Lapangan Porbat, kecamatan batudaa,Kamis (31/5/2018), menjelaskan, telah menjadi catatan sejarah bahwa Gorontalo merupakan daerah yang terkenal kental akan adat serambi madinah yang memiliki semboyan sakral, adat yang bersendikan syara, syara yang bersendikan Al-Quran.

“Perayaan gema Qunut Ramadan 1439 H ini merupakan bentuk konkrit dari semboyan sakral tersebut, dimana malam Qunut yang merupakan ekspresi masyarakat Gorontalo dalam menyambut datangnya malam Lailatul Qadar dibalut oleh masyarakat dengan tradisi Gorontalo yang masih merujuk dan berpedoman pada Al-Quran,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Hadijah Tayeb mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh generasi muda yang ada di Kecamatan Batudaa. Kegiatan memperingati malam Qunut ini juga diisi dengan kegiatan tambahan seperti lomba makan kacang dan pisang, tarik tambang, lomba bakia, serta kegiatan tradisional lainnya, untuk menjalin kebersamaan dan kekerabatan diantara masyarakat.

“Ke depan pemerintah akan berupaya agar pelaksanaan tradisi malam Qunut ini bisa semakin semarak dan lebih menarik,” tandasnya.

Pewarta : Nova
Editor : Asriani

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI