KOTA GORONTALO, HUMAS – Dua tahun terakhir, animo masyarakat Gorontalo untuk memasukkan anaknya mengikuti pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sangat besar.
Tahun 2017, siswa yang mendaftar IPDN sebanyak 410 orang, namun yang lulus hanya 23 orang. Sementara di Tahun 2018, ada 386 siswa yang mendaftar , namun yang lulus administrasi saat ini hanya 32 orang.
” Untuk kedepan, masyarakat Gorontalo berkeinginan agar anaknya bisa mengikuti pendidikan pendidikan kedinasan maupun pokasi, yang begitu lulus langsung bekerja,” ungkap Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim dalam acara ramah tamah bersama Gubernur IPDN Prof. Ermaya Suradinata dan Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK), di rudis wagub, Minggu (6/5/2018).
Idris menjelaskan alumni IPDN baik itu yang menjadi lurah, camat, kepala biro, pj sekda dan juga wakil gubernur, telah mampu untuk menarik gerbong penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
” Kita sadar ada yang mampu menarik cepat penyelenggaraan pemerintahan, ada juga yang lambat lambat, dan ada juga yang berada di tempat” urai mantan APDN angkatan 1973 Manado ini .
Idris berharap kunjungan kerja Gubernur IPDN mampu membangun spirit utamanya para alumni yang ada di Provinsi Gorontalo. Tak lupa pula wagub dua periode ini meminta agar Gorontalo bisa mendapat jatah yang cukup banyak untuk bisa mengikuti pendidikan di IPDN.
Senada dengan wakil gubernur tentang alumni, Gubernur IPDN Prof. Ermaya Suradinata juga menjelaskan perumpamaan layaknya sikap baris berbaris.
“Ada yang bergerak, jalan di tempat, jalan biasa, jalan tegap dan ada yang lari dan cepat yaitu cepat tanggap, cepat temu, cepat tepat, cepat tindak dan cepat tuntas, itulah yang diharapkan” kata Gubernur IPDN.
Ermaya bersyukur telah berada selama 27 tahun di IPDN dan berbuat yang luar biasa untuk IPDN
“Apa yang luar biasa? Paling tidak sistem yang sekarang seperti sistem baris berbaris, sistem dalam kedisiplinan, pengajaran, pelatihan,” jelas mantan camat di Provinsi Papua Tahun 1973.
Menurut mantan Gubernur Lemhanas ini, perkembangan jejang karir membuat pemikiran kita harus out of the box.
“Kita tidak bisa melihat IPDN kedalam terus, merasa bangga tapi lupa diri, tidak boleh, kita harus melihat kondisi atmosfir dunia sekarang,” imbuh Ermaya.
Gubernur IPDN berharap, seluruh alumni IPDN di Indonesia untuk tidak berbuat eksklusif, namun bersaing dengan tantangan global untuk maju lebih baik dengan memperlihatkan ucapan, sikap, prilaku yang bisa diteladani oleh ASN lain.
” Jangan memperlihatkan kesombongan, jangan seolah-olah ASN yang terbaik hanya IPDN” harap Gubernur IPDN ini.
Ermaya dalam kesempatan itu juga menitip pesan kepada wakil gubernur agar memanfaatkan para alumni IPDN untuk membantu membangun masyarakat Gorontalo.
Ramah tamah diikuti oleh Pj. Sekda Anis Naki, Gubernur IPDN Manado dan para alumni IPDN.
Pewarta/Editor : Asriani