Seni Bela Diri Gorontalo ‘Langga Bua’ Akan Difilmkan

Wagub Gorontalo H. Idris Rahim (kemeja coklat) menerima kunjungan PARFI Gorontalo bersama produser film Langga Bua di ruang kerja Wagub, Kamis (29/3)

GORONTALO – Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim mengapresiasi produksi film yang akan mengangkat seni bela diri tradisional Gorontalo. Hal ini diungkapkannya saat menerima rombongan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) Provinsi Gorontalo bersama tim produser film Langga Bua di ruang kerja Wagub, Kamis (29/3).

“Pemerintah tentunya menyambut baik dan sangat mengapresiasi pembuatan film yang mengangkat tradisi dan adat istiadat masyarakat Gorontalo,” kata Idris.

Idris menuturkan, pembuatan film ini sejalan dengan upaya Pemprov Gorontalo untuk mengangkat adat dan budaya sebagai salah satu program unggulan pembangunan. Menurutnya, di tengah gencarnya arus informasi saat ini, kekuatan adat dan budaya menjadi salah satu modal pembangunan dalam membentuk karakter generasi yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.

“Saya berharap film ini dapat menggugah kecintaan generasi muda terhadap adat dan budaya nenek moyangnya, sehingga mereka dapat mempelajarinya dan menerapkan nilai-nilai budaya tersebut dalam kehidupan,” ujar Idris.

Sementara itu Sekretaris PARFI Provinsi Gorontalo Abdul Gafar Dude menjelaskan, film Langga Bua akan diproduksi oleh salah satu perusahaan film dari Jakarta. Produksi film ini akan dilakukan di dua lokasi, yakni di Provinsi Gorontalo dan di Belanda. Sementara untuk proses casting film yang akan menelan biaya sebesar Rp2,3 miliar telah selesai dilaksanakan, dan proses shootingnya akan dimulai pada 20 April 2018 mendatang.

“Ditargetkan film akan tayang perdana secara serentak di seluruh bioskop di Indonesia usai lebaran Idul Fitri mendatang. Secara keseluruhan biaya produksi film ini ditanggung oleh pihak perusahaan, pemerintah hanya memberi dukungan,” jelas Gafar.

Dari langgagorontalo.blogspot.co.id dijelaskan bahwa seni bela diri langga terdiri dari dua jenis, yaitu langga bua dan langga la’i. Dari struktur geraknya, kedua jenis langga ini sama, yang membedakan hanya pada tingkat agresifitas dalam melumpuhkan lawan. Langga bua lebih agresif dalam melumpuhkan lawan, dibanding langga la’i yang lebih tenang dan cenderung menunggu serangan dari lawan.

Pewarta/Editor : Haris
Foto : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI