
Kota Gorontalo, Kominfotik — Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, menjadi narasumber utama pada kuliah umum Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang digelar di Ballroom Hotel Damhil, Rabu, (24/12/2025). Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan peringatan Hari Ibu dan pemberian penghargaan kepada perempuan-perempuan tangguh penopang ekonomi keluarga.
Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur menaruh perhatian khusus pada perempuan yang berperan sebagai tulang punggung keluarga, khususnya mereka yang bekerja di sektor informal dan profesi yang selama ini identik dengan laki-laki.
“Ketika saya mendapat informasi bahwa kuliah umum ini dirangkaikan dengan Hari Ibu, saya mengusulkan ke pak Alwi Pak Dekan, agar kita sisipkan untuk memberi penghargaan kepada perempuan-perempuan yang benar-benar berjuang untuk keluarganya, seperti pengemudi ojek online, bentor, dan pekerja harian. Alhamdulillah terlaksana, ” kata Idah.
Sebanyak 25 perempuan dihadirkan secara khusus dalam kegiatan tersebut. Mereka terdiri dari pengemudi ojek online, pengemudi bentor, serta pekerja harian seperti tukang cuci. Kehadiran mereka menjadi simbol pengakuan atas peran perempuan yang tidak hanya menjalankan peran domestik, tetapi juga menopang ekonomi keluarga.

Menurut Idah, profesi-profesi tersebut mencerminkan keberanian dan ketangguhan perempuan dalam menghadapi tantangan hidup, sekaligus menunjukkan perubahan peran perempuan di ruang publik.
Dalam diskusi bersama mahasiswa, Wakil Gubernur menegaskan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, terutama melalui kontribusi di bidang pendidikan dan pengasuhan generasi masa depan.
“Perempuan bukan hanya pendamping pembangunan, tetapi agen perubahan. Dari rumah, kampus, hingga ruang publik, perempuan menentukan kualitas generasi masa depan,” tegasnya.
Idah juga mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan waktu secara optimal dalam mengembangkan potensi diri, mengingat merekalah calon pemimpin bangsa di masa mendatang.
“Jangan menunda mimpi. Waktu tidak bisa diulang. Kerjakan hari ini, karena 20 tahun ke depan, kalianlah yang akan mengambil alih kepemimpinan bangsa,” lanjut Idah.
Selain isu pendidikan, Wakil Gubernur turut menyoroti pentingnya kesetaraan gender, keadilan bagi perempuan, serta tantangan kepemimpinan perempuan di ruang publik dan politik. Ia berbagi pengalaman sebagai perempuan pertama yang memimpin Provinsi Gorontalo, sekaligus menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan masih menghadapi tantangan budaya dan struktural.
Kegiatan tersebut ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada perempuan-perempuan inspiratif serta pendamping pimpinan. Selain itu, dilakukan penandatanganan kerja sama Ikatan Alumni (IA) Jurusan dan Program Studi FIP UNG dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo, serta penandatanganan PKS antara FIP UNG bersama Baznas Provinsi.
Pewarta : Echin/Nadya