
Kota Gorontalo, Kominfotik – Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai mengantisipasi lonjakan kebutuhan bahan baku seiring meluasnya pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah. Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menegaskan bahwa penguatan pasokan lokal harus disiapkan sejak dini agar perluasan program tidak memicu kenaikan harga pangan.
“Saya lebih menekankan kepada semua stakeholder yang terkait dengan MBG ini untuk membangun ekosistem, mempersiapkan suplai bahan baku ketika MBG ini semakin berkembang yang ditunjukkan dengan bertambahnya SPPG. Contohnya yang sudah harus didesak adalah pertanian,” ungkap Gusnar saat diwawancarai usai memimpin rapat evaluasi MBG, di Aula Rujab Gubernur, Kamis (6/11/2025).
Saat ini, dari 41 calon Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG), baru 22 yang beroperasi dan ditargetkan bertambah 19 unit hingga akhir Desember. Gusnar meminta Satgas MBG memetakan sumber komoditas di daerah sekitar SPPG untuk menjamin ketersediaan bahan baku yang konsisten.
Ia menilai penggunaan bahan baku lokal penting untuk mencegah inflasi, terutama pada komoditas cabai, sekaligus memastikan perputaran ekonomi tetap terjadi pada tingkat masyarakat. Pemerintah provinsi juga mengarahkan kolaborasi dengan TP PKK untuk memperkuat produksi hortikultura dan telah menyiapkan dukungan anggaran pada tahun 2026.
“Dimana yang bisa bekerja sama, kita datangi. Kita berikan muatan, kita arahkan masyarakat bertani, yang penting ada lahan sedikit, apalagi kita punya traktor banyak. Kalau ada yang luasan lahan besar, kita traktor gratis. Kita siapkan lahan siap tanam, masyarakat tinggal menanam, tapi dengan catatan SPPG-nya harus dikondisikan,” jelas Gusnar.
Terkait kebutuhan susu sebagai bagian dari pemenuhan gizi, Gusnar menyebut daerah saat ini belum terbiasa dengan produksi susu sapi perah. Pemerintah provinsi akan mengkaji kemungkinan menghadirkan sapi perah secara bertahap agar produksi susu dapat dilakukan di daerah.
Pewarta : Mila