
Kota Gorontalo, Kominfotik – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah di Provinsi Gorontalo. Tercatat sekitar Rp63 miliar dana telah beredar melalui pengadaan bahan pangan dan operasional dapur.
Program ini melibatkan 86 UMKM lokal sebagai pemasok, dua perusahaan berbentuk CV, serta 38 yayasan sosial dan pendidikan. Selain itu, sektor jasa transportasi lokal juga menerima alokasi biaya pengiriman bahan pangan, yang turut menggerakkan aktivitas ekonomi di tingkat daerah.
“Jadi untuk 1 SPPG itu kebutuhan anggarannya itu, perbulannya sekitar 800 juta sampai 1 M, sesuai dengan kebutuhan. Jadi anggaran itu masuk ke Provinsi Gorontalo, diterima oleh masyarakat Gorontalo sendiri,“ ungkap Koordinator Regional Badan Gizi Nasional Provinsi Gorontalo Zulkifli Taluhumala pada rapat evaluasi MBG di Aula Rudis Gubernur, Kamis (6/11/2025).
Di sisi infrastruktur layanan gizi, Gorontalo memperoleh alokasi 22 titik Sentra Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG) untuk wilayah 3T yang tersebar di lima kabupaten. Seluruh titik tersebut sudah memiliki mitra investor dan sedang menunggu proses pembangunan dapur yang ditargetkan selesai dalam 45 hari. Kawasan 3T menjadi prioritas karena akses logistik yang sulit dan selama ini kurang diminati investor.
Saat ini, sebanyak 22 SPPG telah beroperasi dan menyalurkan makanan bergizi kepada penerima manfaat. Sementara itu, 19 SPPG lainnya telah siap secara fisik namun belum dapat beroperasi karena masih dalam tahap penyelesaian administrasi, seperti pengurusan izin Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), perekrutan tenaga dapur, dan verifikasi dokumen operasional. Dalam waktu dekat, jumlah dapur aktif diperkirakan meningkat menjadi 41 titik, sehingga jangkauan pelayanan gizi program MBG semakin meluas di seluruh wilayah Gorontalo.
Gubernur Gusnar Ismail sendiri menilai lambatnya pembangunan beberapa SPPG disebabkan proses penyelesaian investasi yang berjalan terlalu lama. Ia telah menginstruksikan Satgas MBG untuk mempercepat hal tersebut.
“tadi saya perhatikan, kenapa belum bertambah siswanya? Karena pembangunan SPPG yang sudah ada calon investornya itu tidak jalan, terlalu lama berjalannya. Nah itu harus kita lancarkan lagi, makanya tadi saya bilang, kita bikin surat,” kata Gusnar.
Pewarta : Mila