
GORONTALO, Kominfotik – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo merilis perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) periode Oktober 2025, Senin (3/11/2025). Rilis IHK disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, dan dihadiri Asisten Bidang Pembangunan dan Ekonomi Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro.
Dalam rilisnya BPS mencatat pada periode Oktober 2025 perkembangan IHK bulan ke bulan Provinsi Gorontalo mengalami deflasi sebesar 0,14 persen dibandingkan dengan September 2025. Sedangkan untuk inflasi tahun ke tahun sebesar 2,44 persen, dan inflasi tahun kalender sebesar 1,39 persen.
“Kalau kita bandingkan dengan angka nasional yang telah dirilis beberapa waktu lalu untuk inflasi bulan ke bulan 0,28 persen, tahun ke tahun 2,86 persen, dan tahun kalendernya 2,10 persen,” ungkap Dwi.
Hingga Oktober 2025, Provinsi Gorontalo sudah tiga bulan berturut-turut mengalami deflasi. Sebelumnya pada Agustus dengan angka deflasi 0,73 persen, September 0,12 persen, dan Oktober 0,14 persen. Angka ini merupakan gabungan antara Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.
Berdasarkan kelompok pengeluaran bulan ke bulan yang mengalami inflasi tertinggi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,81 persen. Kemudian diurutan kedua adalah kelompok transportasi dengan nilai 1,13 persen yang memberikan andil sebesar 0,12 terhadap total inflasi umum di Gorontalo.
Ada 10 komoditas yang memberikan andil inflasi, yang tertinggi adalah emas perhiasan sebesar 0,20 persen disusul oleh angkutan udara 0,11 persen. Komoditas lainnya yaitu daun bawang, daging ayam ras, tomat, apel, angkutan antar kota, sabun deterjen bubuk, sigaret putih mesin, dan ikan bubara. Sedangkan komoditas penyumbang deflasi tertinggi adalah cabai rawit 0,15 persen, di posisi kedua beras sebesar 0,14 persen.
“Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 1,36 persen sehingga ini memberikan andil terhadap total inflasi umum di Provinsi Gorontalo -0,50 persen. Atau memberikan andil deflasi terhadap total deflasi umum yang terjadi di Oktober,” jelas Dwi.
Selain perkembangan IHK, BPS Provinsi Gorontalo juga merilis nilai tukar petani, ekspor dan impor, pariwisata, transportasi, serta luas panen dan produksi padi serta jagung tahun 2025.
Pewarta : Haris