Wagub Gorontalo Laporkan Pengawasan Ketat MBG, Kemenkes Apresiasi 

Rakor Pengawas Keamanan Pangan dan MBG di Provinsi secara zoom meeting yang diikuti Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie bersama Tim Satgas MBG, Rabu, (28/10/2025). Foto – Nova Diskominfotik.

Kota Gorontalo, Kominfotik – Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie melaporkan berbagai langkah pengawasan ketat yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Gorontalo terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Seimbang (MBG) dan Sentra Pangan Jajanan Anak Sekolah (SPPG). Laporan tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Pengawas Keamanan Pangan dan MBG Tingkat Provinsi yang digelar secara daring melalui zoom meeting, Selasa (28/10/2025).

Kegiatan ini turut diikuti Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Anang S. Otoluwa, Kepala Dinas Pendidikan Rusli Nusi, serta Tim Satgas MBG. Dari pusat, hadir Perwakilan Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, Lucky, yang sekaligus memberikan arahan dan apresiasi kepada jajaran Pemerintah Provinsi Gorontalo.

Dalam laporannya, Wakil Gubernur Idah Syahidah menyampaikan bahwa pengawasan dilakukan secara menyeluruh hingga ke lapangan. Salah satunya melalui inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah SPPG pada dini hari, antara pukul 04.30 hingga 05.00 WITA. Langkah tersebut bertujuan memastikan makanan yang disajikan bagi siswa aman, sehat, dan bebas dari potensi keracunan.

“Alhamdulillah, melalui upaya yang kami lakukan, angka kasus keracunan makanan di Gorontalo bisa ditekan secara signifikan,” ujar Idah.

Selain meninjau SPPG, Wakil Gubernur juga melakukan pemantauan langsung ke sekolah-sekolah di berbagai jenjang, mulai dari SD hingga SMA. Dalam kunjungan tersebut, Idah memberikan arahan kepada pihak sekolah agar memperhatikan kebersihan dan tata cara penyajian makanan, termasuk tidak meletakkan makanan di lantai dan menyediakan meja khusus untuk tempat saji.

“Saya juga mencoba langsung makanan yang disajikan. Dari hasil pengecekan, ada beberapa jenis sayur yang bila dimasak terlalu pagi akan terasa pahit menjelang siang. Hal-hal seperti ini perlu diperhatikan agar kualitas gizi dan rasa tetap baik saat disantap anak-anak,” tambahnya.

Lebih lanjut, Idah juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP), termasuk penggunaan mobil box tertutup dalam pendistribusian makanan agar higienitas tetap terjaga. Ia mengapresiasi sejumlah SPPG yang telah memenuhi standar, bahkan telah menggunakan mesin pengering ompreng dalam proses pencucian peralatan.

Menanggapi laporan tersebut, Perwakilan Ditkesling Kemenkes Lucky menyampaikan apresiasi atas keseriusan dan langkah nyata Pemprov Gorontalo di bawah pengawasan langsung Wakil Gubernur.

“Ibu Wagub luar biasa, turun langsung memastikan SOP diterapkan di SPPG. Beliau menguasai betul persoalan di lapangan. Semangat pengawasan seperti ini sangat kami apresiasi,” ungkap Lucky.

Ia menambahkan, apa yang dilakukan Gorontalo akan dijadikan potret praktik baik (best practice) dan pembelajaran (lesson learned) bagi daerah lain di Indonesia dalam penguatan keamanan pangan sekolah.

“Upaya pengawasan di Gorontalo sudah sangat baik dan layak dijadikan contoh nasional,” pungkasnya.

Pewarta: Echin

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI