
KOTA GORONTALO, Kominfotik – Gubernur Gusnar Ismail meraih penghargaan atas penurunan stunting atau tengkes yang signifikan dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, Wihaji. Penghargaan diserahkan oleh Kepala BKKBN Provinsi Gorontalo, Diano Tino Tandaju, pada kegiatan penyusunan rencana aksi pembangunan kependudukan di Hulonthalo Ballroom, Kamis (16/10/2025).
Gorontalo merupakan satu-satunya provinsi di Indonesia yang mengalami penurunan stunting yang cukup signifikan, yaitu sebesar 3,1 persen dalam satu tahun terakhir. Angka stunting di Gorontalo tahun 2023 mencapai 26,9 persen, turun menjadi 23,8 persen di tahun 2024.
“Kami bangga karena bapak Gubernur Gorontalo mendapatkan penghargaan dari pak Menteri untuk pencapaian penurunan stunting yang prevalensi 3,1 persen hanya satu, yaitu Gorontalo,” ujar Diano dalam sambutannya.
Capaian ini menjadi bukti nyata atas kerja keras, kolaborasi, dan komitmen bersama dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berkualitas. Oleh karena itu Gubernur Gusnar Ismail mempersembahkan penghargaan itu kepada para petugas di lapangan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi sehingga Gorontalo berhasil menurunkan stunting dengan angka tertinggi secara nasional.
“Penghargaan ini lebih tepat juga disampaikan kepada para petugas yang ada di lapangan. Mereka adalah ujung tombak yang bertugas terdepan dalam penanganan stunting yang senantiasa dekat dengan keluarga yang ada di desa dan kelurahan di Provinsi Gorontalo,” kata Gusnar.
Pemerintah Provinsi Gorontalo di bawah kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie bertekad menurunkan stunting hingga mencapai 20 persen bahkan di bawah angkat itu. Guna mencapai hal itu, Pemprov Gorontalo melakukan berbagai langkah strategis, mulai dari penyaluran bantuan pangan, makanan tambahan buat anak-anak berisiko tengkes, ibu hamil dan menyusui, serta memperkuat aksi konvergensi yang melibatkan lintas sektor.
“Kita akan fokus dalam menurunkan stunting. Kami akan berupaya maksimal dan bekerja keras agar di akhir 2025 nanti stunting ini turun menjadi 20 persen atau di bawahnya,” pungkas Gusnar.
Pewarta : Haris