
Kabupaten Gorontalo, Kominfotik – Penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah terus menjadi perhatian serius Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie. Giliran SD Negeri 6 Tibawa menjadi lokasi pemantauan langsung, Kamis (2/10/2025), di mana Idah didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan tim Satgas MBG meninjau proses penyaluran MBG kepada siswa.
Dalam kunjungan tersebut, Wagub Idah melakukan pemantauan secara menyeluruh, mulai dari proses penurunan makanan dari mobil, pengangkutan ke dalam ruangan, hingga pembagian kepada siswa. Dari hasil pemantauan ini, Idah mencatat beberapa hal penting yang perlu diperbaiki dalam penyaluran MBG oleh SPPG sebagai pengelola.
“Saya melihat hari ini, mohon maaf, mobil pengangkutnya belum sesuai SOP. Makanan tidak boleh berada dalam satu ruangan dengan sopir tanpa adanya pemisah. Lebih tepat menggunakan mobil box agar tetap higienis. Selain itu, saya juga mendapat informasi bahwa makanan kadang diletakkan di karpet. Hal ini tidak diperbolehkan, makanan harus ditempatkan di atas meja agar terhindar dari kontaminasi,” tegas Idah.
Dari sisi menu, Wagub mencatat beberapa perbaikan yang diperlukan. Buah salak yang disertakan, meski sudah dicuci, dinilai kurang tepat jika dimasukkan dalam ompreng karena rawan terbuka dan dimasuki serangga. Porsi sayur dan lauk seperti tempe dan ikan tuna juga masih perlu ditingkatkan agar asupan gizi anak lebih seimbang.
Idah juga mengingatkan pentingnya kebiasaan mencuci tangan sebelum makan. Tak lupa Idah juga mencicipi langsung menu MBG sebelum dibagikan ke siswa-siswi.
“Sebagus apapun makanan, kalau tidak diawali dengan cuci tangan, bisa menyebabkan sakit perut. Jadi kebersihan diri anak-anak juga sangat penting,” ujarnya.

Meski memberikan beberapa catatan, Wagub juga menemukan hal positif. Nasi yang disajikan dinilai lembut dan berkualitas baik. Program MBG dinilai sangat membantu anak-anak, khususnya yang belum sempat sarapan di rumah.
“Makanan untuk anak-anak harus benar-benar diperhatikan. Kita anggap mereka seperti anak kita sendiri, sehingga yang diberikan pun harus yang terbaik. Kalau makanan habis, berarti anak-anak suka. Kalau banyak tersisa, itu tandanya perlu dievaluasi lagi,” tambahnya.
Sebagai Ketua Satgas MBG Provinsi Gorontalo, Idah juga berdialog langsung dengan siswa mengenai menu makanan yang disukai maupun tidak disukai, serta memantau apakah makanan habis disantap atau masih tersisa.
Di SD Negeri 6 Tibawa, tercatat sebanyak 195 siswa dari kelas 1 hingga 6 mengikuti program MBG. Kegiatan makan dimulai pukul 09.00 WITA.
Pewarta: Echin
Editor : Isam