Burung Indonesia Fasilitasi Penyusunan Dokumen Ekosistem Mangrove di Gorontalo

Koordinator Program Burung Indonesia Wilayah Gorontalo, Patmasanti. (Foto : Rian)

KOTA GORONTALO, Kominfotik – Dokumen pengelolaan ekosistem mangrove di Provinsi Gorontalo resmi diluncurkan oleh Gubernur Gusnar Ismail di Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Senin (29/9/2025). Organisasi Burung Indonesia Wilayah Gorontalo turut memfasilitasi penyusunan dokumen yang memiliki manfaat krusial sebagai panduan terpadu untuk memastikan kelestarian ekosistem mangrove dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir secara berkelanjutan.

Koordinator Progam Burung Indonesia wilayah Gorontalo Patmasanti mengatakan keterlibatan dalam penyusunan dokumen itu dilatarbelakangi oleh kondisi mangrove di Gorontalo yang sangat krusial dan membutuhkan perhatian banyak pihak. Olehnya itu Burung Indonesia membantu memfasilitasi tim Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) dalam penyusunan dokumen ekosistem mangrove.

“Jadi dalam prosesnya kami memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran, serta memfasilitasi hal-hal teknis yang memang diperlukan oleh tim KKMD dalam bekerja menyusun dokumen ekosistem mangrove Gorontalo,” kata Patmasanti.

Burung Indonesia adalah organisasi konservasi berbadan hukum dan nirlaba yang telah bergiat sejak 15 Juli 2002. Organisasi ini bertujuan melestarikan seluruh jenis burung dan habitatnya di Indonesia, serta bekerja sama dengan masyarakat untuk mencapai pembangunan yang lestari.

Burung Indonesia melakukan pendampingan dalam pengelolaan dan perlindungan ekosistem mangrove di Kabupaten Pohuwato. Dua desa berada di Kecamatan Popayato Barat dan tiga lagi berlokasi di Kecamatan Popayato.

“Dalam implementasinya kita memberikan dukungan bagi lima kelompok monitoring di lima desa untuk pengembangan pembibitan mangrove. Jadi harapannya desa bisa mandiri dalam menghasilkan bibit mangrove dan tidak lagi bergantung pada proyek-proyek atau pemerintah,” jelas Patmasanti.

Lima kelompok di masing-masing desa itu sudah mempunyai fasilitas pengembangan pembibitan dengan kapasitas 12 ribu bibit. Dari hasil pembibitan, sebagian sudah ditanam di kawasan mangrove yang sudah terdegradasi.

Pewarta : Haris

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI