
Kota Gorontalo, Kominfotik – Sekretaris Daerah Sofian Ibrahim membuka secara resmi pelaksanaan Program Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2025 yang digelar Dinas Tenaga Kerja Provinsi Gorontalo, di Aula Dulohupa Kantor Bahasa, Kamis (7/8/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis pemerintah daerah dalam mendorong penyerapan dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal.
Dalam sambutannya, Sekdaprov menyampaikan meski pertumbuhan ekonomi Gorontalo di triwulan I mencapai 6,07 persen, penurunan tingkat pengangguran masih belum signifikan, sehingga diperlukan upaya serius dalam menciptakan link and match antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri. Pentingnya pemagangan ini dinilai sebagai bagian dari pelatihan berbasis klaster kompetensi yang sangat dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Kita Provinsi Gorontalo sangat butuh pemagangan seperti ini, baik dalam negeri maupun luar negeri. Inilah upaya pemerintah dalam mendorong anak-anak kita yang sedang atau mencari kerja untuk bisa mendapatkan keterampilan,” ungkap Sofian.
Di Gorontalo sendiri sektor pertanian masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja. Dari total 650 ribu angkatan kerja, sekitar 188 ribu orang atau hampir 30 persen terserap di sektor ini. Sementara kontribusi sektor pertanian terhadap struktur ekonomi daerah mencapai sekitar 37 hingga 38 persen. Sebaliknya, sektor pertambangan baru menyumbang sekitar satu persen dalam penyerapan tenaga kerja, namun diharapkan akan tumbuh seiring meningkatnya investasi.
Kepada peserta magang, Sofian menekankan pentingnya soft skill selain kompetensi teknis atau hard skill. Disiplin, kerja keras, dan kemampuan berinteraksi, kini menjadi pertimbangan utama banyak perusahaan dalam proses rekrutmen. Harapannya peserta yang terpilih dapat menjalani magang dengan serius dan memanfaatkan kesempatan ini sebagai pintu masuk ke dunia kerja.
“Sektor pertambangan masih sedikit memberikan kontribusi penyerapan tenaga kerja. Mudah-mudahan dari Pani gold, kemudian dengan beberapa perusahaan yang bergerak di pertambangan nanti akan mendorong sebanyak-banyaknya penyerapan tenaga kerja di sektor pertambangan,” kata Sofian.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, ESDM, dan Transmigrasi Provinsi Gorontalo Wardoyo Pongoliu melaporkan bahwa program ini tetap terlaksana meski tanpa dukungan dana dari Kementerian Ketenagakerjaan akibat keterbatasan anggaran nasional. Dari 996 pendaftar, sebanyak 100 peserta lolos seleksi dan akan menjalani magang selama tiga bulan di 26 perusahaan dan badan usaha.
Wardoyo menambahkan bahwa perusahaan sendiri yang menentukan siapa saja peserta yang diterima magang, dengan harapan minimal 70 persen dari peserta dapat langsung direkrut usai program selesai. Tidak hanya menyasar sektor pertanian dan otomotif, program ini juga mulai membuka peluang besar di sektor pertambangan yang selama ini masih minim menyerap tenaga kerja di Gorontalo.
“Kami mohon maaf karena keterbatasan fiskal, tahun ini bantuan untuk biaya transport kepada peserta ditiadakan. Tapi ternyata ini tidak mengurangi minat peserta, terbukti hampir seribu atau 963 orang yang mendaftar dan 100 orang yang lolos ini menunjukkan keinginan yang kuat untuk mulai merambah dunia kerja,” ungkap Wardoyo.