
Kota Gorontalo, Kominfotik – Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, menegaskan pentingnya penguatan sinergi lintas sektor dalam mengatasi tantangan inflasi daerah. Penegasan tersebut disampaikannya saat memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo yang berlangsung di Ballroom Gedung Azalea, Kota Gorontalo, Kamis (17/7/2025).
Dalam arahannya, Wagub menyampaikan bahwa inflasi bukan sekadar persoalan ekonomi, melainkan isu kesejahteraan masyarakat, terutama kelompok rentan dan berpenghasilan rendah. Oleh karena itu, ia menekankan bahwa pengendalian inflasi merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilakukan secara terintegrasi dan kolaboratif.
“Menjaga inflasi berarti menjaga daya beli masyarakat. Ini adalah kerja lintas sektor dan lintas kewenangan yang tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri,” ujar Idah.
Wagub juga mengungkapkan capaian positif pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Gorontalo pada tahun 2025 tumbuh sebesar 6,07 persen (year-on-year), melampaui rata-rata pertumbuhan nasional yang hanya mencapai 4,80 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor industri pengolahan sebesar 9,67 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, ekspor barang dan jasa menjadi motor penggerak utama dengan pertumbuhan sebesar 8,40 persen.
Terkait kondisi inflasi, Gorontalo berhasil mencatat inflasi yang terkendali. Pada semester I tahun 2025, inflasi year on year hanya sebesar 0,80 persen, jauh lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 1,87 persen. Sedangkan inflasi month to month sebesar 0,37 persen dan year to date sebesar 1,05 persen.
Meski demikian, Wagub mengingatkan masih adanya tekanan inflasi pada sejumlah komoditas strategis, seperti tomat, bawang merah, beras, dan cabai rawit. Khusus cabai rawit, meskipun telah digalakkan gerakan menanam cabai, harganya masih tinggi akibat tingginya konsumsi masyarakat Gorontalo terhadap komoditas tersebut.
Idah Syahidah turut mengapresiasi seluruh elemen TPID yang telah berperan aktif menjaga stabilitas harga. Ia menyebut kerja sama antara pemerintah daerah, Bank Indonesia, BPS, Bulog, TNI/Polri, serta seluruh stakeholder sebagai kunci keberhasilan pengendalian inflasi selama semester pertama tahun ini.
“Saya ucapkan terima kasih atas kerja kolektif semua pihak. Tapi pekerjaan belum selesai. Kita harus jaga komunikasi yang efektif dan terus mengendalikan sisi permintaan agar pengendalian inflasi ini dapat berkelanjutan dan dirasakan seluruh lapisan masyarakat,” tandasnya.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Kepala BPS Provinsi Gorontalo, jajaran Bupati/Wali Kota atau yang mewakili, instansi vertikal, dan pimpinan OPD terkait.
Pewarta : Echin