Konseling Psikologis Dinas PPPA Sambangi SMKN 1 Wonosari

Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail bersama Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie saat hadir di SMK 1 Wonosari, Kabupaten Boalemo, kegiatan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak disatuam pendidikan sekaligus pelaksanaan layanan konseling psikolog. (Foto – Nova Diskominfotik).

Kabupaten Boalemo, Kominfotik – Sebagai wujud komitmen dalam melindungi perempuan dan anak dari tindak kekerasan, Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menghadirkan layanan konseling psikologis langsung ke sekolah. Salah satu sasarannya adalah SMK Negeri 1 Wonosari, Kabupaten Boalemo.

Kegiatan yang dilaksanakan,Selasa (15/7/2025) itu, dirangkaikan dengan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak di lingkungan satuan pendidikan. Kepala Dinas PPPA Provinsi Gorontalo, dr. Yana Yanti Suleman menyebutkan bahwa, langkah ini merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan ramah anak.

“Boalemo saat ini masih menjadi satu-satunya kabupaten di Gorontalo yang belum meraih predikat Kabupaten Layak Anak (KLA). Namun, dua tahun terakhir menunjukkan progres signifikan, baik dari sisi kelembagaan maupun pelaksanaan program perlindungan,” jelas dr. Yana.

Salah satu program unggulan yang tengah dijalankan di daerah ini adalah Sekolah Ayah Hebat, yang mendorong keterlibatan aktif kaum ayah dalam proses pengasuhan anak. Program ini dinilai efektif dalam menekan ketimpangan peran gender sekaligus menurunkan risiko anak putus sekolah.

Meski masih menempati peringkat ketiga tertinggi dalam angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Gorontalo, Kabupaten Boalemo menunjukkan keseriusan dalam menurunkan angka tersebut. Oleh karena itu, Dinas PPPA menghadirkan layanan konseling psikologis di sekolah, yang dianggap sebagai strategi efektif dalam mendeteksi dan menangani permasalahan siswa sejak dini.

“Sebagai bentuk tindak lanjut, kami juga berencana membentuk Forum Anak di setiap sekolah, termasuk di SMK Negeri 1 Wonosari. Forum ini akan diisi oleh empat siswa, terdiri dari dua Pelopor dan dua Pelapor. Pelopor bertugas menjaga diri dari perilaku kekerasan, sementara Pelapor berani menyuarakan dan melaporkan jika terjadi kekerasan,” tambahnya.

Kegiatan ini turut dihadiri Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie. Keduanya meninjau langsung pelaksanaan konseling dan memberikan arahan kepada para siswa.

“Maki-maki itu juga termasuk kekerasan verbal, dan itu tidak boleh dilakukan. Kepala sekolah juga saya minta untuk membedakan antara pembinaan dan kekerasan. Perlakuan kepada siswa harus tetap dalam koridor pendidikan yang membangun,” tegas Gubernur.

Gubernur juga berpesan agar para siswa terus semangat belajar sebagai bekal untuk masa depan yang lebih cerah.

Pewarta : Nova/Echin

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI