
Kota Gorontalo, Kominfotik – Pemerintah pusat dan pemerintah daerah di Gorontalo kembali mempererat sinergi untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini terlihat dalam rapat koordinasi yang digelar di Ruang Dulohupa, Kantor Gubernur Gorontalo, Rabu (2/7/2025).
Program MBG merupakan salah satu program prioritas nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, dalam rangka membangun generasi sehat dan unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Tenaga Ahli Madya Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) RI Brigjen TNI (Purn) Iriyanto, menjelaskan bahwa, MBG adalah strategi besar pemerintah dalam membangun sumber daya manusia sejak dini, termasuk perlindungan gizi sejak masa kehamilan.
“Program ini bertujuan memberikan jaminan asuransi gizi bagi kelompok rentan, seperti ibu hamil, penyandang disabilitas, serta anak-anak dari jenjang PAUD hingga SMA,” ujar Iriyanto.
Lebih dari sekadar program bantuan makanan, MBG juga diharapkan menjadi penggerak ekonomi lokal. Dari hulu ke hilir, mulai dari penyediaan bahan pangan, pengolahan makanan, hingga distribusi, program ini membuka peluang usaha dan lapangan kerja baru di daerah.
Program ini berada di bawah koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN), sebuah lembaga baru yang dibentuk pada Agustus lalu. Meskipun terbilang masih sangat muda, BGN ditargetkan sudah mulai menjalankan program secara aktif pada Januari mendatang.
“BGN ini ibarat bayi yang baru lahir, tapi langsung diminta berlari. Karena itu, kami di KSP terus mengawal, mengevaluasi, dan mempercepat pelaksanaan agar program ini tepat sasaran dan tepat waktu,” kata Iriyanto.
Salah satu perhatian utama dalam rapat tersebut adalah keberlangsungan rantai pasok bahan pangan. Dengan target pengembangan dari 5.000 menjadi 30.000 dapur layanan dan menyasar lebih dari 82 juta penerima manfaat, peran pemasok menjadi sangat penting.
“Di Gorontalo, target pembangunan dapur MBG sebanyak 101 unit. Namun saat ini baru delapan yang sudah berjalan. Kami berharap jumlah ini meningkat signifikan mulai Agustus,” lanjutnya.
Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie, turut menekankan pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah pusat dan daerah demi keberhasilan MBG. Ia menegaskan bahwa peran aktif pemerintah daerah dalam menangani tugas-tugas teknis di lapangan sangatlah krusial.
“Insyaallah, di Gorontalo, program MBG akan mulai diimplementasikan kembali pada awal tahun ajaran baru tahun ini. Namun pelaksanaannya dilakukan secara bertahap, karena masih banyak hal yang harus disiapkan, seperti tenaga pelaksana yang kompeten, kesiapan dapur layanan, serta bahan pangan sesuai standar gizi,” jelasnya.
Idah juga menyoroti perlunya penyesuaian menu MBG dengan budaya konsumsi masyarakat Gorontalo, terutama anak-anak.
“Anak-anak di sini sejak kecil terbiasa makan makanan pedas. Jadi tentu menu MBG harus disesuaikan agar tetap bisa diterima tanpa mengurangi kandungan gizinya,” pungkasnya.
Rapat sinergi ini turut dihadiri Direktur Kerja Sama dan Kemitraan BGN Kolonel CBA Muhammad Risal, Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa Kementerian Desa Rafdinal, unsur Forkopimda Gorontalo atau yang mewakili, serta pimpinan OPD terkait di Provinsi Gorontalo.
Pewarta: Echin