Kekerasan Anak 187 Kasus, Wagub Gorontalo Minta Warga Peduli

Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie bersama Ketua Bayangkari Polda Gorontalo, Ketua DWP Provinsi, Kepala Dinas P3A, serta jajaran undangan, pada kegiatan seminar pencegahan kekerasan perempuan dan anak tingkat Provinsi Gorontalo, Jumat, (16/5/2025). Foto – Nova Diskominfotik 

Kota Gorontalo, Kominfotik – Kekerasan terhadap anak di Provinsi Gorontalo pada tahun 2024 sebanyak 187 kasus. Data yang dihimpun dari lembagaayanan dan pengaduan masyarakat dilakukan dalam berbagai bentuk yakni kekerasan fisik, seksual maupun psikis.

Dari 187 kasus tersebut, 154 kasus dialami oleh anak perempuan sementara 33 kasus lain dialami anak laki laki. Tingginya kasus kekerasan anak membuat Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah meminta warganya untuk lebih peduli terhadap perlindungan anak dan perempuan.

“Anak-anak adalah aset masa depan. Ketika mereka menjadi korban kekerasan, maka masa depan daerah ini juga ikut terancam. Pencegahan kekerasan harus menjadi gerakan bersama,” ujar Idah saat membuka kegiatan seminar pencegahan kekerasan perempuan dan anak tingkat Provinsi Gorontalo, Jumat, (16/5/2025).

Pada seminar tersebut juga terungkap data jumlah tindak pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Gorontalo sepanjang tahun 2024 sebanyak 63 kasus. Jika digabung dengan kekerasan anak maka angkanya mencapai 250 kasus.

Kondisi ini menurut Wagub Idah sangat mengkhawatirkan. Masyarakat diminta lebih peduli dengan melibatkan semua pihak, mulai dari keluarga, komunitas lokal, organisasi perempuan hingga aparat penegak hukum.

Idah menilai fenomena ini mencerminkan masih lemahnya perlindungan terhadap anak di lingkungan keluarga dan masyarakat. Rumah yang seharusnya menjadi tempat paling aman, justru kerap menjadi lokasi utama terjadinya kekerasan.

“Saya mengajak organisasi perempuan, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas untuk menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak, dimulai dari lingkup keluarga masing-masing,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi Gorontalo sendiri telah berkomitmen memperkuat sistem perlindungan anak melalui peningkatan kapasitas petugas, edukasi berkelanjutan, dan sinergi antarlembaga. Diharapkan, langkah ini mampu menekan angka kekerasan dan membangun Gorontalo sebagai provinsi yang lebih aman bagi perempuan dan anak.

“Saya menyambut baik inisiatif dari ketua Dharma Wanita dan jajaran yang telah menginisiasi kegiatan seminar ini. Semoga melalui seminar ini ada aksi nyata yang dilakukan, untuk bahu membah, menciptakan lingkungan yang aman, nyaman dan berkeadilan bagi semua kaum perempuan dan anak di Provinsi Gorontalo,” tandasnya.

Turut hadir dalam seminar, Ketua Dharma Wanita Provinsi Gorontalo Sulastri Sofian Ibrahim dan jajaran, Ketua Bayangkari Polda Gorontalo yang juga adalah narasumber Wiraksi Eko Prasetyo bersama Kepala Dinas P3A dr. Yana Yanti Suleman, ibu-ibu pejabat administrator, serta peserta seminar lainnya.

Pewarta: SI_MG25

Editor  : Isam

 

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI