
Kabupaten Pohuwato, Kominfotik – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail didampingi Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie melakukan kunjungan kerja PT Kimci Jaya Bersaudara di Kecamatan Popayato Timur, Kabupaten Pohuwato, Selasa, (13/5/2025). Kunjungan tersebut dimanfaatkan petani tambak berdialog dengan orang nomor satu di Gorontalo itu. Sejumlah keluhan dan harapan disampaikan langsung, terkait kendala dalam budidaya dan pemasaran hasil perikanan.
Salah satu perwakilan petani tambak bandeng, Mohammad Malongi, menyoroti persoalan klasik yang masih dihadapi pelaku usaha budidaya, yakni metode budidaya tradisional dan sulitnya akses terhadap pupuk. Menurutnya, meskipun produktivitas sangat bergantung pada pupuk, namun kebijakan distribusi pupuk dari Kementerian Pertanian masih hanya menyasar petani tanaman pangan seperti jagung.
“Harapan kami, bapak gubernur bisa memperjuangkan agar petambak juga mendapatkan kuota pupuk. Ini penting untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya di daerah kami,” ujar Malongi.
Sementara itu, Melki Lulumutu, pelaku usaha pengolahan hasil perikanan dari Desa Patuhu, Kecamatan Randangan, menyampaikan hambatan dalam aspek pemasaran. Ia mengaku telah beberapa kali mencoba memasarkan produk olahan seperti udang dan bandeng ke industri di Morowali, namun selalu gagal dalam seleksi pengiriman sampel.
“Kami mohon bantuan pemerintah agar bisa difasilitasi dalam hal pemasaran ke luar daerah. Kami yakin produk kami memiliki kualitas,” ungkap Melki.
Menanggapi aspirasi tersebut, Gubernur Gusnar menyampaikan apresiasi dan komitmen untuk memperjuangkan kebutuhan petambak di tingkat pusat. Ia mengakui baru menyadari bahwa tambak juga memerlukan pupuk layaknya komoditas pertanian lainnya seperti kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu, kopi, dan kakao yang mendapatkan perhatian dari pemerintah.
“Masukan ini sangat penting bagi saya. Saat bertemu dengan Menteri nanti, saya tidak hanya datang untuk berfoto, tetapi membawa aspirasi rakyat. Selama ini pupuk hanya disediakan untuk padi dan jagung, padahal budidaya ikan seperti bandeng juga butuh pupuk. Ini harus kita perjuangkan agar masuk dalam program pemerintah,” kata Gusnar.
Terkait masalah pemasaran, Gubernur Gusnar juga menyatakan akan berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk perusahaan di Morowali dan PT Pani Gold. Agar pemasaran hasil perikanan dari Gorontalo bisa berjalan lebih lancar dan berkeadilan.
“Kita ingin agar industri bisa hidup berdampingan dengan masyarakat. Kalau tidak, akan terjadi ketimpangan. Jadi kami akan terus berupaya agar hasil dari PT Kimchi bisa dijual ke berbagai perusahaan – perusahaan yang juga banyak mempekerjakan tenaga kerja,” tegas mantan Wagub Gorontalo era Fadel Muhammad itu.
Kunjungan ini diharapkan menjadi titik awal perbaikan sektor perikanan budidaya di wilayah barat Gorontalo, baik dari segi produksi maupun distribusi hasil.
Pewarta: Echin