Diskominfotik Provinsi Gorontalo Dorong Peningkatan Indeks Pembangunan Statistik

Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Sry Wahyuni D. Matona saat membuka rapat persiapan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral atau Indeks Pembangunan Statistik (IPS) tahun 2025, Selasa (24/4/2025). (Foto: Statistik)

Kota Gorontalo, Kominfotik – Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik resmi menggelar rapat persiapan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan statistik sektoral atau Indeks Pembangunan Statistik (IPS) tahun 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas tata kelola data sektoral di lingkungan Pemprov Gorontalo.

Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, Sry Wahyuni D. Matona dalam sambutannya menekankan pentingnya pelaksanaan evaluasi IPS meskipun diakui masih banyak keluhan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait beban penilaian yang tinggi. Namun, menurutnya, pelaksanaan penilaian ini adalah mandat dari pemerintah pusat dan harus dijalankan sesuai aturan yang berlaku.

“Kita memang sering dengar keluhan dari OPD, banyak sekali penilaian. Tapi ini harus tetap kita lakukan karena merupakan kewajiban dan aturan dari pusat. Indeks IPS kita masih di angka 2,08, itu masih sangat rendah. Padahal kita banyak melakukan hal positif dalam pemerintahan dan pembangunan,” ujar Yayuk.

Ia juga menyoroti belum maksimalnya pemahaman dan semangat seluruh OPD dalam mendorong peningkatan IPS. Seperti peningkatan indeks Reformasi Birokrasi (RB) dari 69 menjadi 77,75 sebagai hasil kolaborasi lintas OPD, harapannya IPS juga dapat mengalami peningkatan serupa melalui sinergi yang lebih kuat.

“Kita harus satu semangat, satu tujuan. Ini tugas bersama untuk menaikkan citra positif daerah kita. Jangan sampai Gorontalo terus dikenal dengan hal-hal negatif seperti masuk lima provinsi termiskin,” tegasnya.

Selebihnya, evaluasi IPS mengacu pada lima domain utama, yaitu prinsip Satu Data Indonesia, kualitas data, proses bisnis statistik, kelembagaan, dan sistem statistik nasional. Dari kelima domain ini, kualitas data menjadi sorotan utama karena dinilai masih sangat rendah. Kominfotik sebagai wali data disebut belum optimal karena kurangnya dukungan dari OPD selaku produsen data.

Pewarta : Mila

Bagikan Berita

Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

ARSIP BERITA

KATEGORI