
Bone Bolango, Kominfotik- Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur, Idah Syahidah Rusli Habibie, telah terterima secara adat Mopotilolo di Kabupaten Bone Bolango, Selasa, (11/3/2025). Mopotilolo sendiri menandakan seorang pejabat sudah terterima di daerah tersebut. Bagi warga Gorontalo yang dikenal dengan falsafah adat bersendi sara dan sara bersendi kitabullah, seorang pejabat daerah belum bisa beraktivitas di daerah tersebut jika belum menjalani Mopotilolo.
Gorontalo dalam prespektif adat dikenal dengan lima negeri adat atau u duluwo limo lo pohalaa (dua negeri bersaudara dari lima negeri adat). Lima negeri adat dimaksud yakni Pohalaa Suwawa, Pohala Hulandalo (Kota – Kabila – Hunginaa), Pohalaa lo Limutu (Batudaa – Limboto – Paguyaman dan Kwandang – Tilamuta), Pohalaa Bulango dan Pohalaa Atinggola.
Prosesi Mopotilolo diawali dengan mopolahu to utaeya (mempersilahkan turun dari kendaraan). Kemudian dijemput dengan tarian longgo atau tarian perang Gorontalo yang diiringi tabuhan genderang. Selanjutnya mopodiyambango (mempersilahkan melangkah), dan mopobotulo (mempersilahkan naik lewat tangga adat).

Setelah berada di dalam ruangan, prosesi adat di antaranya meliputi mopohulo’o (mempersilahkan duduk), mopomaklumu tota tombuluwolo (memaklumkan kepada pembesar negeri bahwa upacara adat akan segera digelar), serta mopodungga lo tilolo (menggelar sekapur sirih sebagai ungkapan terima kasih dan selamat datang).
Mopotilolo diakhiri dengan modu’a atau berdoa dan mongabi yakni pernyataan bahwa Gubernur Gusnar dan Wagub Idah telah direstui secara adat untuk memasuki wilayah Bone Bolango. Khusus pada bulan Ramadan, prosesi mopodungga lo uyilumo (menyajikan minuman dan kue adat) tidak dilaksanakan.
Pelaksanaan Mopotilolo sendiri di Bone Bolango, menjadi daerah ketiga bagi Gubernur Gusnar Ismail. Masih tersisa tiga Kabupaten/Kota lagi yang belum dilaksanakan. Sementara bagi Wagub Idah Syahidah, Bone Bolango menjadi pelengkap keseluruhan Kabupaten/Kota yang telah dikunjungi.
Pewarta : Echin