Jakarta, Kominfotik – Program kerja yang akan disusun Korps Pegawai Republik Indonesia Provinsi Gorontalo diharapkan dapat meningkatkan potensi anggota dan membantu ASN hingga yang akan purna tugas. Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya saat membuka rapat kerja Korpri Gorontalo, bertempat di Akmani Hotel , Jakarta pusat, Jumat (3/5/2024).
“Kita ini kan mengelola dana dari anggota. Kita harus konsisten untuk menjaga jangan sampai program kegiatan yang kita laksanakan tidak di rasakan manfaatnya oleh anggota,” ungkap Ismail.
Penjagub Ismail mengutarakan agar penyusunan program kerja harus sesuai dengan kebutuhan setiap unit yang terbagi didalamnya. Ia pun mengajak agar anggota Korpri lebih produktif dalam mengelola iuran.
Staf ahli Kemenaker RI ini menambahkan agar bantuan khusus anggota tidak memakai uang Korpri melainkan dana APBD saja. Bantuan ini tidak hanya untuk pegawai, namun juga istri dan anaknya.
“Maksudnya, kalau ada anggota Korpri bermasalah, kita akan dampingi bantu dengan pengacara. Untuk bayarannya jangan ambil uang Korpri. Kalau pengacara tau uang korpri, nanti dia akan minta besar, sementara kalau APBD kan ada standar,” ungkap Ismail.
Selebihnya, Penjagub Ismail menyarankan agar Korpri menyediakan program untuk ASN yang akan purnah tugas seperti pelatihan sebelum pensiun. Hal ini dimaksudkan agar pegawai memiliki rencana setelah pensiun dan memberikan peluang untuk bekerja sama dalam bisnis.
“Kalau yang begini bisa diprogramkan, sekitar tiga hari saja, hadirkan yang dari perbankan, bicara tentang modal, mengakses dan lain-lain karena tidak semua tahu itu. Yang udah ada rencana maupun belum ada rencana itu tetap dibuat. Tidak hanya untuk usaha juga, di Diklat itu juga untuk persiapan mental setelah tidak ada aktivitas setelah pensiun, mudah-mudahan saja kita siap semua,” jelas Ismail.
Pewarta : Mila/Leisyawati