Kota Gorontalo, Kominfotik – Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mampu menyatukan program lintas sektor dalam menangani kasus tengkes di Gorontalo. Sofian menilai intervensi tengkes tidak akan berjalan efektif jika masing masing pihak menjalankan programnya sendiri.
“Kalau kita jalan sendiri, tidak ada sinkronisasi antar lembaga dan OPD termasuk penguatan datanya, upaya kita ini akan lambat,” kata Sofian pada Rapat Koordinasi TPPS Provinsi Gorontalo Semester II di ruang rapat Bapppeda, Rabu (20/12/2023)
Sofian menuturkan, tengkes pada anak bukanlah hal yang tiba-tiba terjadi, melainkan membutuhkan waktu selama bertahun-tahun sebelum muncul. Oleh karenanya mantan kepala Bapppeda ini berharap ada komitmen TPPS dalam mensinergikan seluruh program dari pusat, daerah hingga ke tingkat desa dan kelurahan untuk menyasar anak anak tengkes.
Sependapat dengan hal tersebut, Ketua TP PKK Fima Agustina juga mengingatkan agar masing-masing sektor tidak berkerja sendiri dan melakukan komunikasi serta koordinasi yang baik agar tidak terjadi tumpang tindih program.
“Kemarin kami turun mendistribusikan susu dan telur untuk 2000 anak tengkes, tapi tiba tiba pak Pj Gubernur tanya apakah sudah koordinasi dengan lainnya karena kalau tidak akan terjadi tumpang tindih. Maksud beliau jangan sampai pihak kabupaten atau pihak lainnya memberikan bantuan yang sama pada satu anak. Sehingga tidak akan memberikan dampak yang nyata karena bisa jadi susu dan telur ini karena sudah berlebih hanya dikonsumsi oleh orang tuanya,” ungkap Fima.
Kedepan Fima berharap TPPS harus mampu memetakan bentuk intervensi dari setiap instansi, lembaga, provinsi, kabupaten kota dan desa.
Pewarta: Nova