Kota Gorontalo, Kominfotik – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki mengingatkan tentang bahaya Pneumoni untuk anak. Khususnya, ia mendorong setiap fasilitas kesehatan khususnya puskesmas untuk mengingatkan masyarakat baik istri maupun suami akan resiko bahaya merokok.
“Resiko bapak merokok pada masa ibu mengandung hingga kelahiran itu menurut hemat saya berpotensi menyebabkan pneumonu untuk anak-anak. Perawatan dan pengobatannya itu dalam waktu jangka panjang, saya pernah mengalaminya dulu, waktu anak pertama,” ungkap Budiyanto saat membuka kegiatan Fasilitasi Implementasi PONED bagi Kabupaten/Kota, di Citimall Hotel Gorontalo, Selasa (21/11/2023).
Menurut Budiyanto, penyebab pneumoni pada anak di Indonesia salah satunya kondisi rumah, baik dari segi sirkulasi, cahaya, dan kelembabannya. Di sisi lain, banyaknya bayi menjadi perokok pasif. Hal ini sulit dihindari, apalagi di Provinsi Gorontalo.
Selebihnya, ia mengingatkan kesadaran deteksi dini terhadap anemia bagi ibu hamil. Kondisi tidak sehat seperti kurang gizi, anemia, dan infeksi dapat mempengaruhi pertumbuhah janin yang menyebabkan tengkes. Untuk itu, pentingnya menjaga kesinambungan kepatuhan ibu hamil memantau perkembangan janin dengan kunjungan ke puskesmas dan indikator K1, K2, dan K6.
“Saya bukan orang kesehatan, tapi saya membacanya bahwa akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan kepatuhan ibu hamil itu tercermin dari kunjungan ke puskesmas dan presentase kunjungannya,” kata Budiyanto.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pengumpulan data Program Kesga yang dilaksanakan di kabupaten/kota, jumlah kematian ibu di Provinsi Gorontalo pada tahun 2020 sebanyak 56 orang, 2021 sebanyak 52 orang, dan 2022 hingga September sebanyak 38 orang. Dari jumlah bulan September 2022 – Maret 2023 bertambah sebanyak 10 orang.
Sedangkan jumlah kematian bayi berada pada angka 244 di tahun 2020 dan 228 bayi di tahun 2021. Tahun 2022 masih dengan angka 228, ditambah 45 bayi hingga Maret 2023z
Adapun penyebab terbanyak kematian ibu dikarenakan pre eklamasi dan pendarahan. Sementara penyebab kematian bayi sendiri dikarenakan BBLR dan Pneumoni.
Pewarta : Mila